Jumat , Maret 29 2024

Peredaran Elpiji 3 Kg di Bontang Capai 123.760 Tabung, Sayangnya Masih Banyak Salah Sasaran

Loading

Peredaran Elpiji 3 Kg di Bontang Capai 123.760 Tabung, Sayangnya Masih Banyak Salah Sasaran
Jumlah pengguna gas elpiji di Bontang mencapai 123.760 tabung, hanya saja pemakaian gas itu masih banyak yang salah sasaran. (Ilustrasi)

Peredaran elpiji 3 kg di Bontang capai 123.760 tabung, sayangnya masih banyak salah sasaran. Lewat program trade in atau penukaran tabung gas, para ASN yang masih menggunakan elpiji 3 kg dapat beralih ke Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.

Akurasi.id, Bontang – Meski menjadi masalah klasik, penyaluran dan pemanfaatan gas elpiji 3 kilogram (kg) tampaknya belum benar-benar tepat sasaran. Masih banyak kalangan yang semestinya tidak menggunakan itu, malah tanpa sungkan menggunakan gas elpiji 3 kg. Tidak terkecuali di Kota Bontang.

Untuk diketahui, berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, penggunaan LPG (liquefied petroleum gas) atau elpiji bersubsidi 3 kg hanya diperuntukkan bagi usaha kecil yang beromzet maksimal Rp833 ribu per hari.

Sedang untuk memenuhi kebutuhan energi kalangan pengusaha, PNS dan warga berpenghasilan tinggi lainnya, PT Pertamina telah menyiapkan LPG jenis Bright Gas. Bahkan, Pertamina memberikan diskon sebesar Rp17.000 hingga Rp45.000 untuk pembelian tabung perdana dan isi ulang Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.

Jasa SMK3 dan ISO

Namun faktanya, masih banyak orang mampu tidak malu-malu memakai elpiji bersubsidi 3 kg, baik kalangan pengusaha maupun kalangan pegawai negeri. Hal ini yang ditengarai menjadi pemicu kelangkaan elpiji 3 kg.

Hal itu pun diakui Sales Branch Manager 3 PT Pertamina wilayah Kaltimtara Roby Kurniawan. Dikatakan dia, bahwa elpiji 3 kg ditujukan bagi masyarakat miskin. Akan tetapi, pemanfaatan itu menurutnya belum sepenuhnya tepat sasaran, termasuk di Bontang.

Sebagai upaya agar penggunaan elpiji 3 kg bisa tepat sasaran, Roby mengaku, PT Pertamina meluncurkan program Trade in Bright atau penukaran tabung gas subsidi ke tabung non subsidi Bright Gas 5,5 kg. Salah satu sasarannya yakni para aparatur sipil negara (ASN).

Baca Juga  Tidur Terganggu Tetangga, Pria di Samarinda Mengamuk dan Lukai Saudara Sendiri

“Kami juga mencoba menyosialisasikan itu kepada para CASN, pegawai BUMN, BUMD, pelaku usaha non mikro, dan seluruh masyarakat berpenghasilan di atas Rp1,5 juta,” ucapnya, Senin (1/2/2021) lalu.

Namun program Trade in Bright tahap awal telah dilaksanakan sejak 1-6 Januari 2021. Sasaran utama yakni mengajak ASN di Kota Bontang beralih menggunakan gas non subsidi. “ASN ini memang menjadi prioritas kami. Tapi masyarakat umum juga sudah bisa melakukan,” ujarnya.

Untuk menukarkan gas melon ke tabung 5,5 kg, kata dia, sekarang sudah bisa dilakukan di agen-agen resmi yang menjadi kerja sama dengan PT Pertamina.“Gampang saja tinggal bawa tabung, teknisnya nanti ada di agen. Di Bontang agen ada dua,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang, Asdar Ibrahim membenarkan, jika penggunaan tabung gas subsidi di Bontang masih belum sepenuhnya tepat sasaran.

“Meski banyak yang sudah menggunakan jaringan gas (jargas), tapi peminat gas melon ini tidak ada penurunan,” terang Asdar.

Baca Juga  Pemkot Susun RKPD 2025, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda: Jangan Melulu Infrastruktur

Berdasarkan data yang dimiliki Diskop-UKMP Bontang, diketahui kalau peredaran tabung gas elpiji 3 kg yang digunakan masyarakat Kota Taman –sebutan Bontang- mencapai 123.760 tabung. Dengan adanya program trade in atau penukaran tabung gas, diharapkan pemanfaatan elpiji bisa tetap sasaran ke depan.

“Mudah-mudahan dengan adanya program ini bisa mengurai pemakaian tabung melon (3 kg) (sehingga tidak ada lagi kelangkaan seperti yang sering kita jumpai selama ini),” harapnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Dilengkapi: Dirhanuddin
Editor: Dirhanuddi

cek juga!

Komisi I Minta Pertamina Perbanyak Kuota BBM di Samarinda

Komisi I Minta Pertamina Perbanyak Kuota BBM di Samarinda

Pertamina diminta Komisi I DPRD Samarinda untuk menambah kuota BBM untuk Kota Tepian. Hal ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page