Dukungan Sejumlah Partai Politik Terhadap Rudy Mas’ud-Seno Aji Membuat Banyak Pihak Bertanya-tanya, Bagaimana Dukungan Parpol terhadap Isran Noor.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Meski hasil survei beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor, meraih elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan rivalnya, Rudy Mas’ud. Ternyata hal ini tidak menjamin dukungan penuh dari partai politik (parpol).
Hal ini terlihat dari banyaknya dukungan parpol dari masing-masing pasangan calon. Isran Noor bisa dibilang kalah telak dengan Rudy Mas’ud. Di mana, pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji hingga saat ini sudah mengantongi dukungan dari sejumlah parpol pendukung. Diantaranya, Partai Golkar, PAN, PKB, hingga PKS.
Sementara pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi belum mendapatkan dukungan satupun partai besar. Untuk meloloskan mereka dalam pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim 2024. Tersisa hanya PDI Perjuangan, Demokrat dan PPP yang belum menyatakan dukungan resminya ke siapapun.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman Choisiah, sistem borong partai merupakan cara yang sangat efektif. Untuk memastikan hanya ada satu pasangan calon yang didukung oleh mayoritas partai politik.
Dengan demikian, lawan yang memiliki elektabilitas tinggi tidak memiliki kesempatan. Untuk mendapatkan dukungan partai dan akhirnya tidak bisa ikut dalam kontestasi politik.
“Strategi mengalahkan orang dengan elektabilitas tinggi seringkali dilakukan dengan cara sistem borong partai. Jika strategi borong partai yang dilakukan oleh Rudi Mas’ud berhasil, maka otomatis Pak Isran Noor tidak akan punya peluang,” kata Budiman.
Pengamat Politik Unmul: Isran Noor Masih Punya Peluang
Namun, ia mengatakan, jika strategi Isran lebih bagus dan bisa mengambil partai menjadi jembatan dari partai-partai yang tersisa atau yang belum mengeluarkan rekomendasinya. Maka bisa dipastikan akan ada dua pasangan calon yang bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim tahun ini.
“Kemampuan dari calon yang ada, untuk meyakinkan partai mengusung mereka masih sangat terbuka,” jelasnya.
Namun, jika Seno Aji sudah berhasil mengunci dukungan dari Gerindra, maka partai yang tersisa hanya PDIP. “Sementara PDIP saja tidak cukup untuk mengusung satu pasangan calon,” ujarnya.
Budiman menyebutkan dalam politik, segalanya bisa berubah dalam waktu singkat. Menurutnya, selama belum ada pernyataan resmi dari partai, maka segala kemungkinan bisa terjadi.
“Semuanya masih bisa cair. Politik Kaltim sangat dinamis. Meskipun saat ini terlihat ada calon yang dominan, namun perubahan bisa terjadi kapan saja,” pungkasnya.
Diketahui, survei Pilkada Kaltim 2024 yang dirilis oleh Lembaga Riset dan Strategy (ARCHY Research and Strategy) menunjukan, elektabilitas Isran Noor sebesar 16,32 persen. Sedangkan Rudy Mas’ud hanya 14,82 persen. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari