Rumah Awang Faroek yang digeledah enam pegawai KPK ternyata juga ditinggali oleh anak perempuannya, Dayang Donna Faroek. Yang saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU)
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di tengah hiruk pikuk suasana politik Kalimantan Timur (Kaltim), Mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, justeru mencuri perhatian publik. Bukan karena ia kembali ingin mencalonkan diri sebagai kepala daerah lagi. Namun, rumah yang ia tempati di Jalan Sei Barito, Pelabuhan, Samarinda Kota, ramai didatangi petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kejadian yang terjadi pada Selasa (24/9/2024) dini hari, pun menimbulkan spekulasi masyarakat jika penangkapan tersebut ada kaitannya dengan kondisi politik saat ini.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Budiman Choisiah justru menyebut keduanya tidak memiliki keterkaitan sama sekali.
Lantaran pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang, Awang Faroek tidak ikut terlibat.
“Saya rasa tidak ada hubungannya, karena Pak Awang tidak ikut pilkada dan bukan tim sukses,” ungkapnya saat dihubungi melalui seluler oleh wartawan media Akurasi.id pada Rabu (25/9/2024).
Namun rumah yang digeledah oleh enam pegawai KPK tersebut ternyata juga ditinggali oleh anak perempuannya, Dayang Donna Faroek. Hal ini terlihat dari kartu tanda anggota (KTA) Partai Gerindra yang tersebar di berbagai media.
Menurut Budiman jika rumah tersebut juga ditinggali oleh sang anak, yang saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), maka berpotensi bisa terkait antara penggeledahan rumah dengan indikasi politik.
Isu-isu ini bahkan berpotensi untuk mempengaruhi pemilih Donna. “Secara psikologi akan mempengaruhi pemilih Donna. Ketika diarahkan mencari pemimpin yang bersih pastinya akan mempengaruhi pilihan dan semua bisa dihubungkan,” jelasnya.
Sebagai informasi, kali ini Donna mendampingi Calon Bupati PPU, Andi Harahap. Pasangan yang menamai dirinya dengan sebutan ANDA ini didukung oleh tiga partai pengusung dari parleman yang mendukung pasangan tersebut yakni Golkar, PKB dan Hanura. Serta dua partai non parlemen seperti Perindo dan PPP. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id