Kakek di Samarinda Jadi Spesialis Maling Motor, Lantaran Profesi Menjadi Sopir di Kalimantan Tengah Tak Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kakek di Samarinda jadi spesialis maling motor. Syahruni (59), datang ke Samarinda pada 2023 untuk mengadu nasib. Sebelumnya, dia pernah bekerja sebagai sopir di Kalimantan Tengah. Namun, penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Di Samarinda, Syahruni tidak memiliki tempat tinggal yang menetap. Dia tidur berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat lainnya.
“Saya terpaksa mencuri karena tidak ada pekerjaan lain,” ungkap Syahruni saat diwawancara di Mapolresta Samarinda, Senin (24/6/2024).
Syahruni mengaku nekat mencuri motor karena terdesak kebutuhan. Dia memiliki seorang anak yang baru saja lulus SMK di pulau Jawa.
“Uang hasil curian saya kirim ke anak saya untuk biaya sekolah dan kebutuhan lainnya. Sisa uangnya saya gunakan untuk makan sehari-hari,” tutur Syahruni.
Aksi curanmor Syahruni terbilang cerdik. Dia memanfaatkan kelalaian pemilik kendaraan yang meninggalkan kunci motor masih menempel di kontak.
“Saya berkeliling menggunakan angkot untuk mencari sasaran. Biasanya saya mencuri motor pada siang hari karena kalau malam mata saya sudah kabur,” kata Syahruni.
Kini, Syahruni harus mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia dijerat Pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan, Syahruni telah melakukan aksinya di 21 TKP yang berbeda. Antara lain Samarinda Ulu 8 TKP, Sungai Kunjang 4 TKP, Sungai Pinang 2 TKP, Palaran 1 TKP, Samarinda Seberang 1 TKP. Ternyata tidak hanya di Kota Tepian, ia pun turut menggasak motor-motor di luar Samarinda. Yaitu di Tenggarong 4 TKP dan di Penajam Paser Utara 1 TKP.
Dia menjual motor hasil curiannya dengan harga Rp1,5 juta hingga Rp5,5 juta. Rata-rata motor tersebut ia jual kepada pembelinya yang memiliki kegiatan berkebun. Pembelinya tersebar di beberapa tempat, antara lain Muara Leka, Prian, Sebulu, dan Jonggon.
Untuk itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat meninggalkan kendaraan.
“Jangan meninggalkan motor dengan kuncinya,” pesan Ary. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id