Penanaman 400 pohon endemik Kalimantan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) menandai langkah awal menuju pembangunan kota yang ramah lingkungan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menampakkan wajah hijau. Dalam upaya mewujudkan kota masa depan yang berkelanjutan, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur bersama berbagai pihak telah menanam 400 pohon endemik Kalimantan. Penanaman massal ini tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga merupakan langkah nyata untuk menciptakan paru-paru hijau bagi IKN, meningkatkan kualitas udara, dan menjaga keanekaragaman hayati.
“Hari ini kita menanam 400 pohon dari berbagai jenis varietas endemik Kalimantan. Kita melibatkan berbagai pihak, mulai dari polisi, kejaksaan, TNI, hingga para mahasiswa,” ungkap Kepala BPPW Kaltim, Rozali Indra Saputra, di Sepaku pada Rabu (9/10/2024).
Berbagai jenis pohon endemik Kalimantan dipilih dengan cermat untuk ditanam di IKN. Pohon-pohon ini tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga memiliki akar yang kuat sehingga dapat mencegah erosi tanah. Selain itu, pohon-pohon ini juga menjadi habitat bagi berbagai satwa, sehingga dapat menjaga keseimbangan ekosistem.
Rozali menekankan bahwa penanaman pohon ini bukan sekadar aksi seremonial, melainkan merupakan langkah konkret untuk membangun IKN sebagai kota berkelanjutan. Pohon-pohon tersebut akan berperan penting sebagai paru-paru kota, menyerap karbon, dan membantu menurunkan suhu udara di wilayah tersebut.
“Bibit-bibit yang kami tanam merupakan varietas unggul yang sangat cocok dengan iklim dan kondisi tanah di kawasan IKN,” lanjutnya.
Lokasi penanaman dipilih dengan pertimbangan matang. Pohon-pohon tersebut ditanam di beberapa titik penting, seperti kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), area sumbu timur, dan area di belakang Istana Presiden.
Penanaman pohon endemik ini juga sejalan dengan konsep Nusantara Smart Forest City yang diusung dalam pembangunan IKN. Konsep ini mengutamakan keberadaan hutan kota yang cerdas dan berfungsi lebih dari sekadar taman kota biasa.
“Kami ingin menekankan bahwa Nusantara Smart Forest City adalah konsep pembangunan hutan kota yang cerdas dan berkelanjutan,” jelas Rozali.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya kawasan IKN banyak ditumbuhi tanaman eucalyptus, yang dikenal sebagai jenis tanaman hutan produksi. Namun, seiring dengan perkembangan IKN, pemerintah akan melakukan perubahan secara bertahap dengan mengganti tanaman tersebut dengan pohon endemik yang lebih ramah lingkungan.
“Proses deforestasi ini dilakukan dengan hati-hati, menggantikan tanaman produksi dengan tanaman endemik yang lebih baik bagi lingkungan,” paparnya.
Penanaman 400 pohon ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi IKN. Selain menyerap karbon dan menurunkan suhu udara, pohon-pohon ini juga dapat meningkatkan kualitas air tanah, mengurangi polusi suara, serta menciptakan ruang terbuka hijau yang nyaman bagi masyarakat. Keberadaan hutan kota juga dapat meningkatkan nilai estetika IKN dan menarik minat wisatawan.
“Semoga dengan inisiatif ini, IKN dapat berkembang menjadi kota yang hijau, sehat, dan nyaman untuk dihuni,” ujarnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id