Anggaran Meningkat hingga Rp 23 Miliar, Disnakertrans Kaltim Mempersiapkan Tenaga Kerja Lokal yang Kompeten
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menarik perhatian. Tak hanya pembangunan infrastrukturnya, tapi juga kesiapan sumber daya manusianya, khususnya tenaga kerja terampil.
Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten untuk IKN. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan anggaran untuk pendidikan dan pelatihan kerja secara signifikan, yaitu dari Rp6 miliar menjadi Rp23 miliar.
“Dan itu terbukti penyiapan anggaran lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Dimana kenaikan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan naik hampir 400 persen. Semula Rp6 miliar di salah satu UPTD pelatihan kemudian naik jadi Rp23 miliar,” ujar Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, di Samarinda, Rabu (19/6/2024).
Rozani menjelaskan, sejak 2023 Pemprov Kaltim telah fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pelatihan kerja berbasis kompetensi. “Kami telah memulai persiapannya di tahun 2023, dan di tahun 2024 ini, kami terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja kita,” imbuhnya.
Salah satu program pelatihan yang gencar dilakukan adalah pelatihan mekanik alat berat. Hingga saat ini, Disnakertrans Kaltim telah melatih 10 angkatan, yang menghasilkan lebih dari 160 alumni yang siap kerja. Angkatan ini sengaja dipersiapkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur IKN.
“Alumni pelatihan ini siap untuk diterjunkan ke proyek-proyek pembangunan di IKN,” kata Rozani.
Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan IKN pun disebut dapat memanfaatkan tenaga kerja terampil ini. Selain mekanik alat berat, Disnakertrans Kaltim juga menyelenggarakan pelatihan untuk berbagai bidang lain yang dibutuhkan di IKN, seperti perhotelan, kuliner, dan pertanian. Pihaknya terus menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan IKN, baik sekarang maupun di masa depan.
Rozani juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemprov Kaltim, Otorita IKN, dan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pembangunan IKN. “Kita perlu merumuskan supply and demand dengan baik, sehingga pelatihan dan SMK bisa menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan IKN,” jelasnya.
Kendati demikian, ia belum bisa menyebutkan berapa angka tenaga lokal yang kini tengah bekerja di IKN. Karena masih ada beberapa hal yang harus disesuaikan di berbagai sektor. Apalagi IKN mempunyai otorita sendiri, bukan di bawah kepemimpinan Kaltim.
“Kalau untuk yang bekerja itu tergantung kesepakatan pekerja dan perusahaan. Apakah gaji yang ditawarkan sudah sesuai. Tapi kalau secara kapasitas kita sudah mencukupi,” tutupnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id