Penentuan Arah Politik PDI P, Partai Demokrat, dan PPP Dinanti Masyarakat Kaltim
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi partai politik (parpol) penentu apakah Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim nanti pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji akan melawan kotak kosong.
Diketahui, hingga saat ini, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi belum mendapatkan satupun dukungan dari parpol. Artinya, pasangan petahana tersebut belum memenuhi syarat untuk melenggang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 nanti.
Berdasarkan aturan dalam Undang-Undang (UU) Pilkada Nomor 10 Tahun 2016, syarat pencalonan kepala daerah melalui partai politik adalah dari partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki kursi minimal 20 persen di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.
Berbanding terbalik dengan pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji yang bisa dibilang sukses meraup dukungan dari parpol. Di mana, pasangan itu berhasil mengumpulkan lebih dari separuh kursi atau 42 kursi dari total 55 kursi di DPRD Kaltim
Penentuan arah politik ketiga partai tersebut sangat dinanti oleh semua elemen masyarakat Kaltim saat ini. Termasuk, Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman Choisiah.
Budiman Choisiah mengatakan, untuk menyehatkan demokrasi di Kaltim, penting bagi ketiga partai itu untuk mengakomodir figur-figur lokal yang memiliki potensi besar dalam pembangunan daerah.
“Isran Noor – Hadi Mulyadi memiliki basis pemilih yang kuat dan segmen pemilih tersendiri. Sangat disayangkan jika ada figur yang berpotensi membangun Kalimantan Timur namun tidak diberikan ruang untuk berpartisipasi,” kata Budiman Choisiah.
Dia berpendapat, jika Isran – Hadi mampu mendapatkan dukungan dari PDIP, tentu harus dibarengi dengan dukungan dari dua partai sisa.
“Jika PDIP bergerak sendiri, tentu saja kursi yang dimiliki tidak cukup untuk mengantar Isran Noor dan Hadi Mulyadi ikut berkompetisi dalam Pilkada 2024 ini,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Budiman itu menyebutkan, dukungan dari tiga partai sisa bisa menjadi penentu bagi Isran Noor – Hadi Mulyadi.
“Dukungan partai yang banyak atau koalisi besar tidak menjadi patokan menang atau tidaknya calon tersebut. Semua kembali kepada masyarakat pemilih. Siapa yang bisa meraih simpati masyarakat, itulah yang akan unggul,” tegasnya.
Berdasarkan survei sementara, potensi kemenangan Isran Noor – Hadi Mulyadi cukup besar jika elektabilitas mereka bisa dipertahankan. Dalam hal ini, diperlukan strategi yang tepat untuk meraih simpati masyarakat.
“Ke depan, pasti ada strategi-strategi khusus yang perlu dipersiapkan. Kombinasi calon wakil masih bisa berubah tergantung kesepakatan dengan partai-partai lain,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id