
Pariwisata Pulau Beras Basah Kian Tercekik, Pelonggaran PPKM Diharapkan Jadi Angin Segar. Pada PPKM kali ini, pariwisata Pulau Beras Basah sudah kembali diizinkan buka dengan syarat tertentu. Dispopar Bontang sendiri memilih belum memberikan respons atas kebijakan itu.
Akurasi.id, Bontang – Pariwisata di Pulau Beras Basah semakin terpuruk selama pandemi Covid-19. Banyak warung dan toko suvenir yang sudah berbulan-bulan tutup. Pelaku usaha penyebrangan kapal pun kehilangan sumber pendapatan.
“Kondisi pariwisata Beras Basah sekarang sudah sangat terpuruk. Namun, kami tidak melihat ada cara-cara khusus penanganan pandemi dalam hal Pulau Beras Basah sebagai destinasi unggulan Kota Bontang,” kata M Tamrin, Ketua Asosiasi Kapal Penyebrangan Pulau Beras Basah, Rabu (25/08/2021).
Dia menjelaskan, ada sebanyak 63 orang yang menggantungkan kehidupannya sebagai pelaku usaha penyebrangan kapal, serta terdapat 10 warung di pulau tersebut yang tidak beroperasi. Sejak tiga bulan terakhir, mereka sama sekali tidak mendapat pemasukan.
Baca Juga
“Yang tergabung dalam asosiasi kami, ada 48 kapal. Dengan pegawai total 63 orang. Sejak penutupan, tidak ada lagi pemasukan,” sebutnya.
Bukan hanya itu, sejak penutupan, Tamrin mengaku tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah. Pun warga yang selama ini menggantungkan penghasilannya dari pengunjung pulau, harus putar otak mencari penghasilan tambahan untuk menghidupi keluarganya. “Banyak yang alih profesi jadi tukang kebun dan nelayan,” tukasnya.
Tamrin bercerita, di masa normal, penghasilan yang diperoleh dari penyebrangan kapal bisa sampai Rp1 juta per minggunya. Namun kini mereka hanya bisa gigit jari, berharap segera ada relaksasi untuk tempat wisata itu.
Baca Juga
[irp]
“Per minggu itu satu kapal bisa dapat pemasukan sampai Rp1 juta. Tapi semenjak ditutup tidak ada pemasukan. Mau dapat darimana kalau tidak ada yang menyebrang,” ketusnya.
Perihal hal itu, Kasi Pengembangan Objek Wisata dan Ekonomi Kreatif, Dispopar Bontang, Dedi Harianto saat jumpai di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Rabu (25/08/2021) sore, enggan memberikan tanggapan. Ia berdalih mendapat instruksi dari kepala Disporapar untuk tidak sembarangan memberikan statement kepada awak media.
“Saya tidak bisa ngasih tanggapan. Sesuai instruksi Pak Kadis, saya dilarang ngasih statement ke wartawan,” ucapnya singkat. Kemudian beranjak meninggalkan wartawan Akurasi.id.
Media ini juga sudah berusaha menghubungi Kepala Dispopar Bontang, Bambang Cipto Mulyono, melalui sambungan telepon. Namun belum mendapat respon hingga petang.
[irp]
Baca Juga
Sebagai informasi, dari hasil keputusan rapat evaluasi PPKM, Pemkot Bontang mengumumkan objek wisata kembali dibuka terhitung hari ini, Rabu (25/8/2021). Keputusan itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 37/2021 perihal perpanjangan masa PPKM.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, seluruh tempat wisata di Bontang boleh dibuka kembali. Namun, pembukaan ini dengan syarat pengunjung dibatasi maskimal 25 persen dari total kapasitas yang ada. “Sudah dibuka semua,” ucap Basri di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Rabu (25/8/2021) sore. (*)
Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id