Keluhan soal akses yang sulit dan kurangnya fasilitas parkir membayangi kunjungan pasangan calon Basri-Dhihin ke Pasar Citra Mas Loktuan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Pasangan calon nomor 01 Basri-Dhihin mengunjungi pasar Citra Mas Loktuan baru-baru ini. Keduanya diketahui mendatangi satu persatu pedagang untuk mendengarkan aspirasi mereka. Momentum itu sekaligus ajang untuk memperkenalkan kepada pedagang terkait visi misi mereka.
Pada momen itu, salah satu pedagang sekaligus ketua Asosiasi pasar Citra Mas Loktuan menyampaikan keluh kesah mereka terkait sepinya pembeli, khususnya bagi mereka yang berada di gedung kedua pasar.
Katanya, penyebab sepinya pembeli diakibatkan akses dari gedung pertama dan kedua yang susah diakses. Sebab, pembeli harus turun menggunakan tangga yang cukup jauh di sebelah gedung utama.
“Makanya kami mau ini dibangunkan jembatan penghubung supaya pembeli mudah kalau mau turun kesini,” ujar Nur Ahmad, Selasa (1/9/2024).
Selain itu, pemetaan penjual di pasar juga disinyalir menjadi penyebab sepinya pembeli yang dirasakan para pedagang yang berasa di gedung kedua. Oleh karena itu, para pedagang mendesak agar pemerintah segera melakukan pemetaan ulang.
“Penjual ikan harus dipindah ke sebelah bangunan dekat parkir belakang pasar, karena selama ini pasar itu selalu ramai setiap harinya, dan yang paling ramai itu pasti penjual ikan,” kata dia.
Mereka berharap, dengan adanya pemetaan ulang, membuat pembeli juga berbelanja di toko-toko sembako milik mereka.
“Dan harusnya toko sembako itu tidak boleh berada di gedung pertama, semua harus di gedung kedua ini, tapi masih banyak yang dibiarkan berjualan disana,” imbuhnya.
Sementara itu, Basri Rase mengatakan, keluhan dan aspirasi yang diperoleh pada hari itu, akan dimasukan dalam pengembangan visi misi paslon kedepannya.
Ia juga telah meminta kepada dinas terkait untuk membangun kebutuhan pasar dan pedagang. Khususnya terkait jembatan penghubung kedua bangunan.
“Nanti akan dibangunkan akses penghubung kedua bangunan pasar,” pungkas Basri.
Tak hanya soal jembatan penghubung, pedagang juga mengeluhkan terkait lahan parkir yang terbilang sempit dan kurang memadai. Para pedagang menganggap lahan parkir yang sempit, menjadi salah satu faktor pembeli tidak tertarik untuk berkunjung.
“Setidaknya lahan parkir yang di belakang ini diperluas dan ditata supaya mudah dilewati kendaraan, supaya masyarakat bisa parkir dibelakang jadi tidak fokus di depan saja,” ujar salah satu pedagang.
Menanggapi keluhan terkait lahan parkir, Chusnul Dhihin mengatakan, disamping lahan parkir itu, ada lahan milik perusahaan yang bisa digunakan untuk penambahan lahan parkir. Hanya saja memang perlu dilakukan perencanaan dan koordinasi tehadap perusahaan pemilih lahan tersebut.
“Itu salah satu keluhan yang kita serap hari ini. Dan memang dalam hal ini terlebih dahulu harus dilakukan pendekatan sama perusahaan,” ucapnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniwan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id