Taman Buah Samarinda Dinamai Taman Bebaya, Diresmikan dan Mulai Dibuka 3 November 2021

kaltim_akurasi
186 Views
Taman Buah Samarinda Dinamai Taman Bebaya, Diresmikan dan Mulai Dibuka 3 November 2021
Taman Buah Samarinda atau Taman Bebaya akan diresmikan saat Apeksi pada 3 hingga 9 November mendatang. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Taman Buah Samarinda dinamai Taman Bebaya, diresmikan dan mulai dibuka 3 November 2021. Taman Buah Samarinda atau Taman Bebaya ini nantinya juga akan menjadi lokasi Festival Mahakam. Kemudian bisa menjadi sarana olahraga dan berkumpul santai.

Kaltim.Akurasi.id, Samarinda – Peresmian pembukaan taman baru yang berada di Tepian Mahakam, Jalan Slamet Riyadi, Samarinda, tinggal menghitung hari. Peresmian taman yang sebelumnya dikenal dengan Taman Buah Samarinda tersebut diagendakan pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar 3-9 November 2021 mendatang.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pada agenda Apeksi nantinya, juga akan dilakukan peresmian nama ruang terbuka hijau (RTH) tersebut. Taman yang identik dengan ikon buah itu akan dinamai “Taman Bebaya”.

“Mulai hari ini, nama taman ini Taman Bebaya. Setelah Apeksi, akan dilanjutkan dengan Festival Mahakam. Kemungkinan sehari dua hari akan di buka pagarnya sambil dilakukan penataan dan penyempurnaan,” kata pria yang kerap disapa AH itu, saat melakukan tinjauan ke Taman Bebaya, Senin (1/10/2021).

Orang nomor satu di Kota Tepian, sebutan Samarinda, itu memaparkan, pemberian nama tersebut bukannya tanpa alasan. Adapun nama Taman Bebaya merupakan bahasa Kutai yang artinya bergotong royong.

Dikatakannya, latar belakang sejarah Samarinda yang tidak lepas dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menjadi alasan penamaan tersebut. Melalui penamaan itu, Andi Harun ingin menyampaikan pesan apabila Samarinda ingin menjadi kota yang maju, tertata rapi, produktif perekonomiannya, berdaya saing, maka kata kuncinya adalah bergotong royong atau bebaya dalam melakukan pembangunan.

Menurutnya, sebuah kota tidak akan maju tanpa adanya andil masyarakat beserta pemerintah yang bahu membahu dalam pembangunan kota. Seperti yang menjadi cita-cita pembangunan agar Samarinda menjadi “Kota Peradaban”. “Sehingga sedapat mungkin saya selalu menghubungkan historis antara Samarinda dan kerajaan Kutai,” tuturnya.

[irp]

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani menegaskan, pemberian nama tersebut murni berasal dari wali kota Samarinda. Sedangkan berkaitan dengan pembangunan taman, pihaknya akan melakukan penambahan lampu penerangan, bak sampah, papan informasi, dan atribut pelengkap lainnya.

Adapun papan informasi nantinya akan memuat keterangan berkaitan atribut pelengkap yang ada di taman. “Karena penerangan masih minim, makanya taman hanya dibuka sampai siang. Nanti juga akan ada yang berjaga pagi dan siang,” kata dia.

[irp]

Taman itupun dapat dimanfaatkan warga untuk berolahraga dan berkumpul. Selain itu, akan dilakukan penanaman berbagai macam pohon. Ia pun berharap, saat telah diresmikan masyarakat dapat bersama-sama menjaga lingkungan di sekitar taman agar tetap rapi dan asri. Di sisi lain, tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) karena masih pandemi.

[irp]

“Makanya nanti melihat perkembangan lagi, bisa jadi kalau malam Apeksi ternyata menyebabkan kerumunan seperti sebelumnya, bisa jadi tidak diperbolehkan,” terangnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana