Bosan dengan ketergantungan pada sumber daya alam, Rudy Mas’ud punya resep jitu untuk memajukan Kalimantan Timur: investasi pada pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kaltim.akurasi.id. Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim), lumbung batu bara nasional, tengah merumuskan masa depannya. Calon Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menawarkan visi berbeda. Alih-alih terus mengandalkan sumber daya alam (SDA), ia ingin Kaltim bertransformasi menjadi provinsi berbasis sumber daya manusia (SDM).
“Kita harus bergeser dari ketergantungan pada sumber daya alam ke sumber daya manusia,” tegas Rudy Mas’ud saat diwawancarai usai menjadi narasumber diskusi di Universitas Mulawarman, Senin (7/10/2024).
Ia menilai keadaan Kaltim saat ini sangat ironis. Di tengah kekayaan alam yang melimpah, banyak masyarakat masih kesulitan mengakses layanan dasar seperti pendidikan berkualitas, infrastruktur memadai, dan kesehatan. Ini menunjukkan bahwa kekayaan alam belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat.
Untuk itu, dirinya menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Program “Gratis Pol” yang digaungkannya menjadi bukti komitmennya dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Kaltim.
Rudy Mas’ud menyadari bahwa permasalahan ini kompleks dan tidak hanya terkait dengan rasio elektrifikasi. Ia menekankan pentingnya kehandalan dalam mengatur distribusi energi. Karena, Kaltim sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia seharusnya bisa lebih baik dalam memenuhi kebutuhan energinya sendiri.
Dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia, ia berharap Kaltim dapat lepas dari ketergantungan pada sektor ekstraktif dan membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan.
“Program “Gratis Pol” merupakan langkah awal yang penting untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id