Kepala BPBD Kutai Timur Syafruddin menyampaikan, untuk saat ini banjir di Sangatta yang menggenangi perumahan warga perlahan mulai menurun. Namun, penurunan debit air hanya terjadi di satu titik.
Akurasi.id, Kutai Timur – Banjir yang menimpa Sangatta Kabupaten Kutai Timur sejak Jumat (18/3/2022) lalu semakin mengkhawatirkan. Sebab, kini area banjir semakin meluas dan debit air belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Berdasarkan data dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, sebanyak 5245 KK atau 16.896 jiwa dan 2.477 rumah turut terdampak atas musibah tersebut. Menyebabkan kurang lebih 1000 warga harus mengungsi, sebab bencana banjir turut merendam pemukiman warga di 4 kecamatan.
Bahkan, bencana itu menyebabkan seorang warga bernama Suriyati (41) meninggal dunia karena terjatuh dari tangga rumah saat banjir melanda. Sementara ketinggian air mencapai 100 hingga 200 meter (2 meter).
Kondisi ini menyebabkan seluruh pihak harus selalu siap siaga. Sebab, ada kekhawatiran akan turunnya hujan susulan yang menyebabkan banjir makin parah. Sementara, Minggu (20/3/2022) ketinggian air bertambah menjadi 20 sentimeter.
Kepala BPBD Kutai Timur Syafruddin menyampaikan, untuk saat ini debit air yang menggenangi perumahan warga perlahan mulai menurun. Namun, penurunan debit air hanya terjadi di satu titik.
“Penurunan debit air hanya terjadi di KM 8 jalan poros Sangatta – Bontang. Sementara, di titik banjir lainnya debit air masih bertahan,” terangnya, Senin (21/3/2022).
Warga Sangatta Memerlukan Bantuan
Hingga saat ini, akses menuju Sangatta dari arah Bontang masih terhambat karena titik banjir yang berada di Km 3. Sementara warga sangat memerlukan bantuan berupa pakaian bersih, selimut, makanan, dan obat-obatan.
Pemkab Kutai Timur dan Pemprov Kaltim juga telah membuka dapur umum di sejumlah titik. Selain itu, sejumlah titik pengungsian juga telah disiapkan untuk menampung warga.
“Kendala di lapangan, akses jalan terganggu. Karena arus sungai cukup deras sehingga menyulitkan proses evakuasi. Di sisi lain, peralatan evakuasi juga minim,” kata dia.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A (Basarnas) Balikpapan Melkianus Kotta menuturkan, sudah mengerahkan personel SAR serta dua unit perahu karet untuk turut membantu proses evakuasi banjir di Sangatta. Pengiriman personel hingga perahu karet dimaksudkan membantu tim SAR di Sangatta.
“Kami sudah mengirimkan dua unit perahu karet dan empat personel untuk bantuan di Sangatta. Banjirnya 50 sentimeter sampai 2 meter,” ungkapnya
Ia menyampaikan, pihaknya memperkirakan ada 6 titik banjir di Sangatta yang berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Untuk di Sangatta Utara, berada di Desa Sangatta Utara, Kelurahan Teluk Lingga dan Desa Swarga Bara.
Sementara untuk di Sangatta Selatan, ada di Gang Loa Hitam, Dusun Pinang Mas, Dusun Bukit Indah dan Desa Sangkima. “Dari 6 titik banjir itu evakuasi paling banyak dilakukan di Gang Loa Hitam,” ungkapnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id