Menurut Adrof Dita, Dibutuhkan Kerjasama Seluruh Pihak Guna Menyukseskan Target Prevelensi Stunting
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Prevelensi angka stunting atau balita tumbuh tengkes di Kota Bontang masih berada diangka 19 persen. Angka tersebut tergolong tinggi dan cukup jauh dari target yang ditetapkan oleh pusat, yakni 14 persen.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Adrof Dita mengatakan angka tersebut sebelumya telah mengalami penurunan cukup positif, yakni dari angka 26 persen.
“Tapi hitungannya 19 itu masih tinggi, apalagi ini sudah mendekati akhir tahun. Jadi harus kerja lebih ekstra,” ungkapnya kepada wartawan Akurasi.id, Rabu (10/7/2024).
Maka dari itu, salah satu upaya yang saat ini dilakukan yakni intervensi kepada bayi dan ibu hamil lebih dikuatkan. Sebelumnya juga, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah melakukan operasi timbang. Guna memastikan bayi dan balita di Kota Taman -sebutan Bontang- memiliki berat dan tinggi badan yang mendekati atau mengalami stunting dapat segera ditangani.
“Kita berharap juga tidak ada kasus stunting baru,” ujarnya.
Adrof Dita juga mengatakan, kedepannya pos pelayanan terpadu (posyandu) juga berencana akan ditambah. Tujuannya demi memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada bayi dan ibu hamil.
“Sekarang juga kan sudah ada organisasi yang dibentuk guna menekan angka stunting ya. Semoga kedepannya bisa memberikan hasil sesuai yang kita harapkan,” tambahya.
Menurutnya, dibutuhkan kerjasama seluruh pihak guna menyukseskan target prevelensi stunting. Dengan berbagai rangkaian program yang telah diupayakan, kesadaran masyarakat juga sangat dibutuhkan agar bayi dan balita tidak mengalami stunting.
“Bahkan dari pra kehamilan juga sudah harus diperhatikan oleh ibu. Yakni dengan memperhatikan kesehatan dan faktor-faktor penyebab stunting,” pungkasnya. (adv/dprdbontang/nur/uci)
Penulis: Nuraini
Editor: Suci Surya Dewi