Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mendesak Dewan Pendidikan untuk proaktif mengatasi permasalahan pendidikan. Dalam Rakernas IV, ia menyoroti alokasi anggaran 20 persen yang masih kurang dan mengusulkan dana abadi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mendorong Dewan Pendidikan untuk lebih aktif dalam mencari solusi atas permasalahan pendidikan di daerah. Pernyataan ini disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Dewan Pendidikan di Balikpapan pada Kamis (17/10/2024).
Akmal menekankan bahwa alokasi anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBD dan APBN masih belum mencukupi untuk menyelesaikan beragam persoalan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
“Alokasi ini belum cukup untuk mengatasi masalah pendidikan,” tegasnya. Ia juga mengakui bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Dewan Pendidikan di seluruh Indonesia memiliki kesamaan, meski dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Dewan Pendidikan diharapkan mampu mengidentifikasi masalah, menyampaikan informasi, dan menawarkan solusi yang relevan. Salah satu tantangan besar saat ini adalah peralihan kewenangan dari kabupaten/kota ke provinsi, yang membawa persoalan teknis, dokumen, kepegawaian, dan aset yang kompleks.
“Sangat penting bagi Dewan Pendidikan untuk melakukan komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk melakukan kunjungan langsung ke sekolah-sekolah,” tambah Akmal.
Untuk meningkatkan kinerja Dewan Pendidikan, Akmal mengusulkan pengelolaan dana abadi pendidikan. Beberapa daerah telah menerapkan ini dengan hasil yang positif.
“Dewan Pendidikan harus didukung dengan dana abadi yang dikelola secara mandiri,” tegasnya.
Akmal berharap rakernas ini menjadi momentum bagi Dewan Pendidikan untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Kita harus bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya. (adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id