Badak LNG Peduli, berikan ribuan paket makanan dan bedah ponpes. Tujuannya untuk menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah islamiah.
Akurasi.id, Bontang – Badak LNG menggelar serangkaian kegiatan bertajuk “Badak LNG Peduli” dengan melakukan penyerahan bantuan dan bedah pondok pesantren. Tujuannya untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiah antara perusahaan dengan stakeholder.
Bantuannya berupa penyerahan meal box kepada 11 pondok pesantren dan panti asuhan yang ada di Kota Bontang maupun di area jalan poros Bontang-Samarinda. Adapun pondok Pesantren (ponpes) tersebut yaitu Ponpes Darul Hijrah Wal Quraa’ Tanjung Laut, Pondok Pesantren Subulana dan Ar-Rahman di Bontang Lestari, Ponpes Syaichona Cholil dan Hifzil Qur’an di Jalan Poros Bontang-Samarinda, serta Ponpes Al-Ikhlas Berbas Tengah. Sedangkan bantuan untuk panti asuhan, antara lain Panti Asuhan Nurul Hidayah Loktuan, Al Haq, Panti Asuhan ‘Aisyiyah Bontang, Mawadatullah, dan Al-Barokah Bontang Lestari.
Penyerahan 3 ribu paket makanan dan snack dengan total nilai ratusan juta rupiah terlaksana selama 4 hari. Yakni pada 29 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Penyerahan bantuan langsung oleh President Director & CEO Gema Iriandus Pahalawan dan jajaran manajemen Badak LNG ini dibagi menjadi beberapa kloter.
“Alhamdulillah, kami telah melaksanakan penyerahan bantuan ke beberapa pondok pesantren dan panti asuhan di Kota Bontang. Semoga bantuan ini bermanfaat dan hubungan baik ini dapat terus terjalin,” ujar Gema.
Bedah Pondok Pesantren oleh Badak LNG Peduli Senilai Rp200 Juta
Selanjutnya, Badak LNG juga menggelar bedah pondok pesantren Darul Hijrah Wal Qurra’ sebagai penutup dari rangkaian kegiatan ini. Peletakan batu pertama menjadi agenda awal program bedah pondok pesantren oleh Badak LNG. Program ini telah terlaksana pada Minggu, 2 Januari 2021 oleh Director & COO Teten Hadi Rustendi.
Targetnya, bedah pondok pesantren akan selesai dalam waktu satu bulan. Rinciannya antara lain renovasi kamar santri dan kamar mandi, serta pembuatan ruang makan bersama untuk santri. Total anggaran mencapai lebih dari Rp200 juta.
“Program bedah pesantren ini merupakan tindak lanjut dari survei yang kami lakukan minggu lalu. Kami menilai pembedahan ini perlu untuk pembenahan fasilitas agar santri dan guru pengajar dapat tinggal lebih nyaman. Semoga apa yang kami lakukan dapat memotivasi guru serta anak-anak agar lebih giat belajar dan mengajar,” harap Teten. (*)
Editor: Suci Surya Dewi