Program Guru Penggerak bertujuan membangun ekosistem pendidikan yang lebih inovatif dan berdaya saing.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kota Bontang hingga saat ini tercatat memiliki 65 guru penggerak yang tersebar di jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Kisto. Dia menjelaskan, program guru penggerak merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilaksanakan melalui koordinasi Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Timur.
“Pada 2021, Bontang sudah memiliki 24 guru penggerak. Kemudian, pada Angkatan 8 yang baru saja selesai, bertambah 41 guru. Totalnya kini menjadi 65 guru penggerak,” jelas Kisto kepada Akurasi.id, belum lama ini.
Ia juga menjelaskan, seleksi untuk menjadi guru penggerak dilakukan secara daring melalui platform yang telah disiapkan oleh Kemendikbudristek.
“Seleksi dilakukan secara online, dan itu langsung melalui akun yang disediakan oleh Kemendikbud. Kami di daerah hanya membantu koordinasi dengan BGP untuk mempermudah prosesnya,” lanjutnya.
Menurut Kristo, program guru penggerak bertujuan membangun ekosistem pendidikan yang lebih inovatif dan berdaya saing. Para guru penggerak ini diharapkan mampu menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah masing-masing, membawa perubahan positif, dan menginspirasi kolega serta peserta didik.
Kristo menambahkan, di Bontang, peran guru penggerak semakin dirasakan dampaknya, terutama dalam mendorong pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Mereka (guru penggerak) adalah ujung tombak dalam transformasi pendidikan di sekolah,” ungkap Kisto.
Untuk itu, pihaknya terus mendukung program ini dengan memberikan pendampingan kepada para calon guru penggerak, mulai dari proses pendaftaran hingga pelatihan.
“Kami berharap, dengan adanya program ini, pendidikan di Bontang semakin berkualitas dan mampu mencetak generasi unggul,” tambah Kisto.
Ia juga berharap lebih banyak guru di Bontang yang mengikuti seleksi ini di masa mendatang. Sebab, program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas para tenaga pengajar.
“Kami terus mendorong para guru untuk mengikuti program ini karena manfaatnya sangat besar, baik untuk pengembangan karier maupun kontribusi mereka bagi pendidikan,” ujarnya. (adv/disdikbudbontang/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi