Sabtu , Januari 18 2025
Cegah Kekerasan Anak, DP3AKB Kolaborasi Bersama SDN 001 Bontang Utara
Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di SD Negeri 001 Bontang Utara oleh DP3AKB Bontang. (Rae/Akurasi.id)

Cegah Kekerasan Anak, DP3AKB Kolaborasi Bersama SDN 001 Bontang Utara

Loading

Para siswa SDN 001 Bontang Utara mendapat bekal ilmu tentang Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dari DP3AKB dan Unit Perlindungan Anak Polres Bontang. Kegiatan ini mendapat apresiasi Disdikbud Bontang.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di SDN 001 Bontang Utara, pada Kamis (19/9/2024).

Tujuan kegiatan ini digelar sebagai respons terhadap meningkatnya kasus kekerasan di lingkungan pendidikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaboratif antara pemerintah dan sekolah dalam menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak.

DP3AKB Bontang bekerjasama dengan pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan yang dihadiri 100 siswa kelas 4 hingga kelas 6. Tema yang diusung yakni “Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak”.

Jasa SMK3 dan ISO

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari DP3AKB dan Unit Perlindungan Anak Polres Bontang. Dimana mereka memberikan pemahaman mendalam mengenai langkah-langkah pencegahan kekerasan terhadap anak dan implementasi hukum yang berlaku.

Kepala SD Negeri 001 Bontang Utara Yani Astutik menekankan bahwa kegiatan ini sangat membantu sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman bagi para siswa. Sosialisasi ini menjadi pengingat pentingnya mengedukasi anak-anak tentang menghargai perbedaan dan menjauhi kekerasan.

“Dengan begitu, kami berharap dapat mengurangi kasus bullying dan kekerasan yang sering kali terjadi di sekolah,” ungkap Yani kepada media ini.

Ia juga menjelaskan, siswa-siswi di SDN 001 Bontang Utara sebagian besar berasal dari wilayah pesisir yang memiliki interaksi cukup tinggi dengan orang asing. Menurutnya, lingkungan seperti ini perlu mendapatkan perhatian khusus dalam membentuk karakter anak-anak agar tidak mudah terpengaruh oleh perilaku yang kurang pantas.

Baca Juga  Tertinggi dari Seluruh Perusahaan di Bontang, Realisasi TJSL Pupuk Kaltim Sepanjang 2024 Capai Rp23,3 Miliar

Sekretaris Disdikbud Bontang Saparuddin juga memberikan tanggapannya terkait kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi antara dinas dan sekolah dalam menyelenggarakan sosialisasi semacam ini sangat penting untuk menekan angka kekerasan terhadap anak.

“Pencegahan kekerasan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Kami dari Dinas Pendidikan mendukung penuh program-program seperti ini, yang secara langsung membantu sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman,” jelasnya.

Saparuddin juga menekankan bahwa pemahaman mengenai hak-hak anak harus diberikan sejak dini agar anak-anak paham batasan perilaku yang baik dan buruk. Pihaknya ingin memastikan, anak-anak Bontang tumbuh dalam lingkungan yang memberikan perlindungan penuh.

“Sosialisasi seperti ini harus sering diadakan di semua sekolah untuk memberikan pemahaman yang merata kepada seluruh siswa,” sambungnya.

Dirinya pun mengimbau, selain sekolah, keterlibatan orang tua dalam mendidik anak sangat penting. “Peran orang tua sangat penting. Di sekolah, anak-anak diajarkan untuk menghindari kekerasan, tetapi di rumah, mereka juga harus mendapatkan dukungan yang sama dari keluarga,” katanya.

Di sisi lain, Nuriyanti, fungsional penggerak swadaya masyarakat ahli muda DPPKB Bontang, menyampaikan bahwa anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan metode yang menarik, seperti pemutaran film kartun dan nyanyian, anak-anak diajarkan tentang bagian tubuh yang harus dilindungi. Seperti muka, dada, alat vital, serta cara menghadapi situasi yang tidak nyaman.

Melalui kolaborasi antara sekolah dan DP3AKB, kegiatan ini memberikan dampak yang signifikan. Anak-anak diajarkan tidak hanya untuk menghindari menjadi korban kekerasan, tetapi juga untuk tidak menjadi pelaku kekerasan. Para narasumber juga menekankan bahwa pencegahan kekerasan di sekolah membutuhkan peran aktif semua pihak, mulai dari guru hingga orang tua.

Baca Juga  Mewujudkan Tanggung Jawab Sosial, PT KDM Paparkan Program Unggulan 2024

Unit Perlindungan Anak Polres Bontang yang turut serta dalam sosialisasi ini memberikan informasi mengenai pentingnya menerapkan Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak di lingkungan pendidikan.

Pihak kepolisian berharap kegiatan ini mampu menekan angka kekerasan di sekolah dan menjadi langkah awal dalam membangun generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap sesama. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan dinas terkait dalam menjaga dan melindungi anak-anak dari kekerasan, bullying, hingga pencabulan. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)

Pewarta: Rae
Editor: Suci Surya Dewi

cek juga!

Pemkot Bontang Penataan Pegawai Non-ASN

Langkah Cepat Pemkot Bontang Menindaklanjuti Penataan Pegawai Non-ASN

Pasal 66 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN menyebutkan bahwa penataan pegawai non-ASN wajib …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }