Kaltim Akurasi Info Berita Kaltim Terkini Hari Ini
Deni Hakim Anwar mengharapkan perusahaan turut memberikan perhatian terhadap kondisi lingkungan. Termasuk, ikut andil dalam penanganan longsor.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda berharap perusahaan tambang dapat ikut memaksimalkan perannya dalam menangani persoalan tanah longsor di Kota Tepian.
Pasalnya, tanah longsor kerap terjadi terutama saat musim hujan tiba. Apalagi pertambangan ditenggarai menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana alam tersebut.
Melansir dari website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda, diketahui pada 2023 tercatat 45 peristiwa longsor di Kota Tepian. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada 2022 dimana tercatat 80 kejadian. Sementara itu selama 2020 hingga 2022 angka kejadian longsor terus naik, yaitu pada 2020 terdapat 35 kejadian, dan pada 2021 terdapat 74 kejadian.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, meminta agar perusahaan membantu badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dalam proses evakuasi kejadian tersebut.
“Salah satunya bisa dengan penyediaan alat berat,” terangnya saat diwawancarai oleh awak media di Samarinda, Rabu (19/3/2025)
Perusahaan Tambang Bisa Patungan Beli Excavator
Selama ini saat melakukan evakuasi tanah longsor, BPBD kerap mengalami kendala karena kekurangan alat berat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan tambang yang ada di Samarinda dapat melakukan patungan untuk satu excavator atau alat berat lainnya.
Dengan adanya dukungan tersebut, BPBD dapat lebih cepat dan aktif dalam menangani bencana longsor yang terjadi. Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan komitmen dari pelaku usaha tambang dalam menunjukkan komitmen nyata terhadap lingkungan dan masyarakat.
“Kita tahu bahwa tambang juga menjadi salah satu faktor penyebab bencana seperti longsor. Oleh karena itu, kami ingin ada sinergi antara perusahaan tambang dengan BPBD,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari
