Disdikpora PPU dorong pencegahan aksi kekerasan di sekolah dengan program SLP. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka kekerasan di sekolah.
Kaltim.akurasi.id, PPU – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Penajam Paser Utara (Disdikpora PPU) saat ini tengah menggaungkan program Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Program ini diharapkan mampu membawa dampak positif yang signifikan bagi siswa dan sekolah. Khususnya dalam hal penguatan mental individu siswa dan pencegahan tindak kekerasan serta perundungan (bullying).
Diketahui, saat ini sebanyak 28 sekolah di PPU telah resmi menjalankan program ini. Untuk itu, sekolah-sekolah tersebut diharapkan menjadi percontohan dalam memberantas tindak perundungan yang terjadi di lingkup sekolah.
Kepala Disdikpora PPU Andi Singkerru mengatakan, SLP merupakan salah satu program dalam meningkatkan daya saing siswa di sekolah, baik di akademik maupun non akademik. Untuk itu, dia meminta agar program tersebut dijalankan dengan baik. Termasuk dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah dari tindak negatif.
“Kami berharap perundungan di sekolah dapat diminimalisir, dan setiap siswa merasa aman untuk belajar,” kata dia.
Andi Singkerru menuturkan, tidak hanya sekolah dan pemerintah yang berperan aktif dalam pertumbuhan anak, melainkan peran orang tua lebih krusial. Menurutnya, keterlibatan orang tua dan guru, sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa.
“Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini. Orang tua juga harus aktif berkomunikasi dengan anak-anak mereka, dan menjelaskan dampak buruk dari perundungan,” ujarnya.
Melalui upaya ini, Andi berharap, dapat mengurangi angka perundungan dan menciptakan suasana belajar di sekolah yang lebih harmonis.
“Kesadaran dan tindakan bersama adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi semua,” pungkasnya. (Adv/diskominfoppu/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari