Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menyerahkan aset ISBI Kaltim kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Oleh karena itu, Kemendikbudristek akan segera membangun gedung ISBI Kaltim.
Akurasi.id, Jakarta – Permasalahan kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim kini telah menemui titik terang. Pemkab Kutai Kartanegara menyerahkan aset berupa tanah bersertifikat seluas 306.623 m² kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin (11/4/2022).
Tanah yang berlokasi di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara itu sudah bersertifikat atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dengan nilai tanah mencapai Rp 6,2 miliar.
Pasal 3 ayat 2 berita acara serah terima tersebut menegaskan, bahwa setelah penyerahan aset tanah itu Kemendikbudristek akan segera membangun gedung Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim. Perkembangan ini menjadi angin segar karena pembangunan ISBI di Kaltim akhirnya dapat terealisasi.
Penyerahan aset dilakukan oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Selain itu, Pemkab Kutai Kartanegara juga menyerahkan aset tanah lainnya seluas 10.110 m².
“Alhamdulillah ini berita gembira bagi masyarakat Kaltim. Mudah-mudahan tahun ini, atau selambat-lambatnya tahun depan ISBI sudah bisa menerima mahasiswa baru,” kata Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Usai menyaksikan serah terima aset tanah tersebut di Gedung C Lantai 2 Kemendikbudristek Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Wagub Kaltim: ISBI Harus Diperjuangkan
Wagub Hadi Mulyadi sendiri berkomitmen kuat agar ISBI harus berlanjut.
“Ada banyak alasan mengapa ISBI harus dipertahankan dan perlu terus diperjuangkan,” tegasnya.
Hadi menambahkan, meski pemerintah sudah menetapkan moratorium pendirian perguruan tinggi baru, dia berharap ISBI tidak termasuk dalam moratorium itu.
“Mudah-mudahan ISBI tidak termasuk dalam moratorium, karena ini bersifat melanjutkan,” tegas Wagub.
Sebagai informasi, proses belajar mahasiswa Kaltim selama ini berjalan melalui kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Program Beasiswa Kaltim Cemerlang menjadi bagian dari program kerja sama ini.
Kerja sama ISBI Kaltim dan ISI Yogyakarta menyiapkan Program Diluar Domisili (PDD) atau Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU). Untuk Program Studi Tari, Etnomusikologi, Kriya, Film dan Televisi.
Jumlah mahasiswa ISBI yang lulus hingga tahun ini mencapai 260 orang. Dengan rincian tahun 2012 (33 lulusan), 2013 (53 lulusan), 2014 (49 lulusan), 2015 (35 lulusan), 2016 (61 lulusan) dan 2017 (29 lulusan).
Sedangkan berdasarkan program studinya Tari (69 lulusan), Etnomusikologi (33 lulusan), Kriya (55 lulusan) serta Film dan Televisi (103 lulusan).
Tampak hadir Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Agus Burhan, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kaltim H Andi Muhammad Ishak dan para pejabat teras di lingkungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (*)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari