Hingga 2022, program pembangunan Waduk Marangkayu sudah 90 persen. Pemprov Kaltim bakal melakukan pengairan Waduk Marangkayu tahun ini.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemprov Kaltim tengah mempersiapkan infrastruktur sektor pertanian. Hal ini merupakan komitmen Pemprov Kaltim dalam memenuhi kebutuhan pangan daerah dan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas.
Terlebih dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim. Membuat Pemprov Kaltim semakin sadar akan pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan dari dalam daerah. Mengingat, jumlah penduduk Kaltim yang semakin padat dan dampak imigrasi keberadaan IKN.
Salah satu langkah yang telah Pemprov Kaltim ambil, yakni dengan membangun bendungan dan jaringan imigrasi. Untuk saat ini, Pemrpv Kaltim telah membangun Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan.Pembangunan bendungan dan jaringan imigrasi sudah ada sejak awal RPJMD 2018-2023. Hingga tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi.
“Kita bangun bendungan dan irigasi untuk menyiapkan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian, terutama di areal-areal persawahan,” kata Nanda, sapaan akrabnya, Jumat (24/4/2023), sebagaimana melansir laman resmi Pemprov Kaltim.
Selain Waduk Marangkayu, Pemprov Bangun Embung Sungai Buluh
Ia menjelaskan, fungsi Bendungan Marangkayu untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.500 hektare di Kecamatan Marangkayu. Sejak 2019 hingga 2022 progres pembangunan Waduk Marangkayu sudah mencapai 90 persen.
“Ditargetkan tahun ini sudah akan dilakukan penggenangan waduk,” ungkap Nanda.
Selain untuk mengairi lahan pertanian, Waduk Marangkayu juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Bontang, Marangkayu dan Muara Badak. Kapasitas direncanakan mencapai 450 liter/detik.
Nilai APBD Kaltim yang sudah digelontorkan untuk pembangunan Waduk Marangkayu adalah Rp13,1 miliar tahun 2019, kemudian Rp3,4 miliar tahun 2021 dan Rp4,9 miliar tahun 2022.
Selain di Marangkayu, Pemprov Kaltim juga membangun Embung Buluh dan Jaringan Irigasi Sungai Buluh di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Tahun 2019 dilakukan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.275 meter. Tahun 2020 pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.280 meter. Lanjut tahun 2021 dilakukan pembuatan jaringan primer sepanjang 162 meter, kemudian 2022 dibangun jaringan primer sepanjang 200 meter dan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 664 meter.
Tahun 2019 Embung Buluh dibangun dengan alokasi APBD Kaltim Rp2,6 miliar. Jaringan Irigasi Sungai Buluh melalui DAK Rp1,4 miliar. Lalu tahun 2020 APBD Kaltim dikucurkan sebesar Rp4,1 miliar dengan dukungan DAK Rp3,2 miliar. Tahun 2021 APBD Kaltim Rp3,9 miliar dan DAK Rp2,9 miliar. Tahun 2022 dari DAK Rp3,3 miliar.
“Rencana anggaran tahun 2023 ini kita siapkan di APBD Provinsi Kaltim murni sebesar Rp4,5 miliar,” tutup Nanda. (adv/diskominfokaltim/sul)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari