AWS Samarinda jadi rumah sakit plat merah pertama diluar pulau Jawa yang memiliki radioterapi dan instalasi kedokteran nuklir.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda kini menjadi salah satu rumah sakit rujukan nasional. Tidak hanya tenaga dokter yang mumpuni, berbagai alat kedokteran cangging pun sudah dimiliki RSUD AWS, seperti Radio terapi dan Radio Nuklir.
Mesin medis canggih yang diperkirakan bernilai belasan miliar rupiah tersebut memiliki kemampuan bisa mendeteksi berbagai sel kanker yang ada dalam tubuh pasien. Tak hanya itu, hampir semua fungsi organ tubuh vital bisa dinilai akurat dalam hitungan persen.
Direktur RSUD AWS Samarinda David Hariadi Masjhoer, mengatakan kedua layanan tersebut merupakan yang pertama untuk RSUD diluar Jawa. Radioterapi mulai beroperasi sejak tahun 2016, sedangkan untuk instalasi kedokteran nuklir beroperasi pada tahun 2018, yang merupakan salah satu dari empat RSUD di Indonesia yang menyediakannya.
“Untuk radioterapi pengobatan kanker menggunakan radiasi. Kemudian untuk nuklir kanker zat radioaktif dalam pengobatannya,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Dr David itu menjelaskan bahwa pengobatan kedokteran nuklir menggunakan septic tank dengan ketebalan sesuai standar yang telah ditentukan. Begitupun petugas yang bertugas di dua instalasi tersebut harus menggunakan peralatan khusus.
Dengan pasien terbanyak yang datang berobat ke Kedokteran Nuklir RSUD AWS yaitu Samarinda, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Sulawesi Selatan dan Kutai Timur.
Sementara itu, Kepala Instalasi Radioterapi dr. Samuel Kelvin Ruslim menjelaskan pengobatan yang menggunakan radiasi tersebut dapat menyebabkan beberapa efek samping. Seperti kulit kehitaman seperti terbakar. Jika penyinaran dilakukan di kepala atau leher dapat terjadi sariawan. Sedangkan apabila penyinaran dilakukan di perut dapat membuat nafsu makan turun.
pria yang sering disebut Dr Sam tersebut, mengungkapkan bahwa pencegahan kanker dapat dilakukan dengan melakukan pola hidup yang sehat. Selain itu, hadir pula Kepala Instalasi Kedokteran Nuklir dr. Habusari Hapkido. Ia menyebut pada awal 2022 hingga April 2023 pihaknya telah menangani 2509 pasien untuk fasilitas diagnostik. Dan 545 pasien untuk fasilitas terapi. Dengan lima jenis kanker paling banyak yang dilayani yaitu kanker payudara, kanker tiroid, kanker nasofaring, kanker hipertiroid dan terakhir kanker serviks. (adv/diskominfokaltim/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id