Pengembangan penanaman modal dengan didukung energi baru terbarukan terus diupayakan DPMPTSP Kaltim. Dengan harapannya, pengembangan ini bisa meningkatkan nilai investasi yang ada di Kaltim. Terutama di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah berfokus pada pengembangan energi. Salah satunya, yakni mendorong secara maksimal potensi pengembanga energi baru terbarukan di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Menurut Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto bawa arah kebijakan pengembangan penanaman modal bidang energi di Kaltim ini melingkupi lima kriteria.
“Yakni optimalisasi potensi dan sumber energi baru dan terbarukan serta mendorong penanaman modal infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan listrik,” ujarnya.
Serta peningkatan bangsa sumber daya energi baru dan terbarukan untuk mendukung efisiensi, konservasi dan pelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan energi. Tak terlupa penggunaan energi fosil untuk alat transportasi, listrik dan industri dengan substitusi menggunakan energi baru dan terbarukan (renewable energy) dan air sebagai sumber daya energi.
“Selanjutnya adalah pemberian kemudahan dan atau insentif penanaman modal serta dukungan akses pembiayaan domestik dan infrastruktur energi khususnya bagi sumber energi baru dan terbarukan,” imbuhnya.
Terakhir pemberdayaan, pemanfaat sumber daya air sebagai sumber daya energi dan sumber kehidupan serta pertanian.
Mengenal Manfaat Penerapan Energi Terbarukan
Berikut adalah beberapa manfaat energi terbarukan bagi kehidupan manusia. Pertama, menggunakan energi terbarukan tentunya lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran udara dan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi.
Kedua, cost yang dikeluarkan untuk menghasilkan energi cenderung lebih murah karena sumber energinya tersedia secara gratis. Selain itu, biaya pemeliharaan atau perawatan yang dibutuhkan juga lebih murah karena peralatan yang digunakan bisa dikatakan cukup sederhana.
Ketiga, mengoptimalisasi penggunaan energi terbarukan mendorong masyarakat yang mandiri energi, sebab tidak perlu lagi tergantung pada persediaan atau stok pasokan energi tak terbarukan yang dominan masih impor.
“Kemudian tidak memerlukan sentralisasi produksi secara khusus karena bisa diproduksi di mana saja. Mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan karena dengan terciptanya masyarakat yang mandiri energi tentu saja berdampak juga pada peningkatan belanja masyarakat di sektor lain,” jelas Puguh. (adv/dpmptspkaltim/ar/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id