Memang tidak dapat dipungkiri, jika sektor pertambangan dan industri kimia, masih menjadi penyumbang investasi di Kaltim yang cukup besar. Ketersediaan sumber daya alam di sektor ini cukup besar. Wajar jika kemudian sektor ini masih jadi penyumbang investasi di Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dalam kurun waktu lima tahun terakhir realisasi investasi di Kalimantan Timur (Kaltim), tahun 2022 menjadi yang paling tinggi. Ada banyak faktor yang mendongkrak tingginya realisasi investasi di tahun lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto merincikkan capaian mulai pada triwulan I. “Pada triwulan I (Januari-Maret) realisasi mencapai Rp14,95 triliun. Dengan rincian PMDN Rp10,18 triliun (2.174 proyek), PMA mencapai Rp4,77 triliun (271 proyek),” ungkapnya.
Pada triwulan I tahun 2022 ini tercatat sektor pertambangan menjadi penyumbang terbesar yakni 44,62 persen atau Rp4,54 trilun. Sedangkan dari lokasi, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menempati posisi pertama yang disusul dengan Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau.
Sedangkan pada triwulan II (April-Juni) realisasi mencapai Rp12,1 triliun dengan rincian PMDN Rp8,83 triliun (917 proyek), PMA mencapai Rp3,26 triliun (173 proyek). Sektor Pertambangan ternyata masih mendominasi pada triwulan II tahun 2022 ini yakni 42,61 persen atau Rp3,76 triliun.
Untuk triwulan III (Juli-September) realisasi mencapai Rp14,15 triliun dengan rincian PMDN Rp9,74 triliun (1.847 proyek), PMA mencapai Rp4,41 triliun (298 proyek). Berbeda pada triwulan I dan II ternyata kali ini Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi mengalami perubahan yakni 31,52 persen atau Rp3,07 triliun.
“Yang paling baru, triwulan IV (Oktober-Desember) realisasi mencapai Rp16,55 triliun. Dengan rincian PMDN Rp10,83 persen (1.768 proyek) dan PMA mencapai Rp5,72 triliun (263 proyek,” imbuhnya.
Sama pada triwulan III, Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi juga menempati posisi pertama dalam realisasi investasi pada triwulan IV. Yakni 33,35 persen atau Rp3,63 triliun. (adv/dpmptspkaltim/ar/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id