Ketiga potensi investasi di Palaran tersebut yakni kawasan pergudangan, budi daya madu kelulut, dan Kampung Nelayan Rawa Makmur.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Samarinda mengidentifikasi tiga potensi investasi menarik di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Potensi tersebut dapat menjadi peluang bagi investor untuk berinvestasi di Kota Tepian.
“Tiga potensi itu adalah kawasan pergudangan, budi daya madu kelulut, dan Kampung Nelayan Rawa Makmur,” ungkap Kepala DPMPTSP Samarinda Jusmaramdhana Alus dikutip Akurasi.id, belum lama ini.
Potensi pertama yang dapat menarik perhatian investor yakni kawasan pergudangan. DPMPTSP Samarinda menyoroti pentingnya pengembangan pergudangan di kawasan ini. Terutama karena pelabuhan yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran berperan sebagai pintu gerbang logistik vital antara Kota Samarinda dan Kawasan Hulu Mahakam dengan Surabaya, Jakarta, dan sekitarnya.
Sehingga pembangunan pergudangan akan meminimalisir jarak pengiriman logistik dari pelabuhan ke kawasan pergudangan. Serta mengurangi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi.
Selanjutnya, potensi budidaya madu kelulut juga menjanjikan. Budidaya madu kelulut di Kecamatan Palaran di Kelurahan Rawa Makmur memiliki banyak keunggulan. Terutama karena kondisi alaminya yang melimpah dan teknik budidayanya yang relatif mudah dan ekonomis.
Kandungan antioksidan pada madu kelulut juga dapat berfungsi sebagai anti-aging yang dapat membantu memperlambat proses penuaan serta mencegah terjadinya penuaan dini. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kandungan yang terdapat pada madu kelulut juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit magh.
Berdasarkan data yang dihimpun DPMPTSP Samarinda, terungkap bahwa hasil panen madu kelulut dapat mencapai hingga 500 liter dalam satu panen. “Budidaya madu kelulut tentu menunjukkan potensi besar dalam industri ini,” ungkapnya.
Potensi terakhir yang patut diperhatikan yakni Kampung Nelayan Rawa Makmur. Sebagian besar penduduk kampung ini merupakan nelayan. Kampung ini juga telah dicatat sebagai kawasan binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI).
“Investasi di sektor perikanan dan kemaritiman di kampung ini dapat mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkasnya. (adv/dpmptspkaltim/yed/uci)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Suci Surya Dewi