Perumda AMDT hitung-hitungan soal program air bersih gratis. Menurut mereka, dengan kebutuhan yang ada setidaknya perlu duit Rp45 miliar per tahun.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Program air bersih gratis yang menjadi salah satu janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) terpilih, Mudyat Noor dan Abdul Waris Muin, diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp45 miliar per tahun.
Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka (AMDT), Abdul Rasyid mengungkapkan, jika tidak ada tunggakan pelanggan, biaya operasional tahunan berkisar antara Rp35 hingga Rp40 miliar.
Namun, jika mempertimbangkan potensi tunggakan serta penambahan sambungan rumah (SR), kebutuhan anggaran bisa melonjak hingga Rp45 miliar per tahun.
“Anggaran ini digunakan untuk menutupi biaya operasional, mulai dari listrik, bahan kimia, pemeliharaan jaringan, gaji pegawai, hingga kebutuhan operasional lainnya,” terangnya.
Tantangan lain dalam pelaksanaan program ini adalah tingginya tingkat konsumsi air bersih di PPU. Saat ini, rata-rata penggunaan air bersih mencapai 120 liter per orang per hari. Jumlah tersebut jauh di atas standar yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yakni 60 liter per orang per hari untuk kawasan perkotaan.
Supaya Maksimal, Perumda Usul Program Air Bersih Gratis Dibatasi
Agar program air bersih gratis dapat berjalan secara berkelanjutan tanpa membebani anggaran daerah, Rasyid menyarankan, adanya pembatasan pemakaian air bagi pelanggan rumah tangga. Sesuai standar Kemendagri, batas maksimal pemakaian untuk satu rumah tangga dengan 4–6 anggota keluarga adalah 10 meter kubik per bulan.
“Pembatasan ini penting agar program air bersih gratis tetap bisa dinikmati masyarakat tanpa mengganggu keberlangsungan layanan,” ujarnya.
Dengan adanya tantangan biaya operasional dan konsumsi yang tinggi, pemerintah daerah perlu mencari solusi untuk memastikan program ini tetap berjalan sesuai janji kampanye. Salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah optimalisasi sistem distribusi, peningkatan efisiensi operasional, serta pemanfaatan sumber pendanaan alternatif. (Adv/diskominfoppu/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari