Ibu-ibu PKK Maratua berinisiatif menanam kangkung untuk mengatasi masalah inflasi dan meningkatkan gizi keluarga. Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Potensi utama Pulau Maratua di Kabupaten Berau tidak hanya pada sektor pariwisata. Namun ada pula peluang lain di sektor pertanian. Pulau Maratua memiliki potensi pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik saat kunjungan kerjanya ke Pulau Maratua mendampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Tri Tito Karnavian.
“Dalam rapat pengendalian inflasi setiap minggu, salah satu penyebab inflasi di Kaltim adalah komoditi sayuran, yaitu kangkung,” ujar Akmal.
Padahal, tambahnya kangkung ini hanya memerlukan 17 hari untuk panen. Jika penyebab inflasi adalah cabai, tiket pesawat, atau daging, itu masih bisa dipahami. Tapi ini penyebabnya adalah kangkung.
Maka dari itu, Dirjen Otda Kemendagri ini menugaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim, Puguh Haryanto, agar berkoordinasi dengan kepala desa/kampung di Kecamatan Maratua untuk memulai penanaman sayur di wilayah masing-masing.
“Ini adalah awal gerakan ibu-ibu Maratua sesuai arahan Ketua Umum TP PKK, yaitu memulai memberikan makanan yang sehat untuk keluarga, salah satunya sayur-sayuran,” jelas Akmal.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda penerus yang mampu bersaing dalam kompetisi global, menuju generasi emas Indonesia 2045.
“Termasuk kebutuhan makan sayur-sayuran, sebagai pelengkap dari menu makanan B2SA (Bersih, Bergizi, Sehat, dan Aman) untuk anak-anak,” ujar istri Menteri Dalam Negeri RI ini. (adv/diskominfokaltim/pt)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id