Kehadiran IKN di Kaltim menjadi peluang besar bagi sektor pariwisata. Dinas Pariwisata Kaltim siap menyambut wisatawan dengan berbagai strategi pemasaran yang menarik.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Seiring berjalannya waktu, kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim) akan turut menambah jumlah penduduk di wilayah ini. Sehingga, beragam tempat wisata pun diperlukan sebagai wadah untuk melepas segala beban fikiran.
Hal ini sudah dipersiapkan dengan matang oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ririn Sari Dewi. Dengan kehadiran IKN, pihaknya sudah menyiapkan beragam persiapan mulai dari penguatan infrastruktur lengkap dengan sarana dan prasaran nya.
“Yang tidak kalah penting, kami juga menyiapkan strategi pemasaran. Itu kuncinya,” tuturnya di Atrium Big Mall, Samarinda, Jalan Untung Surapati, Sungai Kunjang, pada Jumat (8/11/2024) ini.
Dengan pemasaran yang bagus, tentunya akan mengundang rasa penasaran dari beragam pihak. Apalagi, masing-masing wisata memiliki segmentasinya sendiri.
Pariwisata, kata Ririn, terbagi menjadi dua jenis, yaitu wisata massal dan wisata khusus. Ketika masing-masing tempat wisata sudah diketahui jenisnya, barulah dispar dapat menentukan strategi pemasaran yang jitu untuk menarik perhatian masyarakat.
Ia pun memaparkan jika Kaltim sendiri mempunyai sejumlah tempat wisata unggulan. Seperti Berau yang mempunyai Pulau Derawan dan Maratua. Keindahan lautnya yang biru dapat memanjakan mata wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut.
Tidak ingin kalah saing, dengan keindahan Sungai Mahakam nya yang membelah Samarinda Seberang dan Samarinda Kota, Samarinda pun mengambil kesempatan dengan wisata susur sungai. Selain itu, pertunjukkan budaya Suku Dayak pun dapat dinikmati di Desa Budaya Pampang.
Kemudian, untuk Kaltim wilayah utara, masyarakat bisa menikmati beragam wisata di Kota Bontang, seperti Bontang Kuala dan Desa Wisata Malahing.
“Sementara itu untuk daerah penyangga IKN, ada Goa Tapak Raja yang ada di Penajam Paser Utara (PPU, red),) kemudian untuk Kukar ada Desa Pela,” sambung Ririn.
Tempat-tempat tersebut tentunya tidak akan bertahan lama jika tidak mendapatkan strategi pemasaran yang baik. Diantaranya adalah meminta saran serta pendapat dari mitra yang sudah bekerja sama.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemasaran terkait informasi pariwisata yang disiarkan oleh berbagai media.
“Kita kerja sama dengan asosiasi yang terkait dengan kami,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id