Rabu , Desember 11 2024
Ketua DPRD Kutim
Ketua DPRD Kutim, Jimmi. (istimewa)

Langkanya Solar di Kenyamukan, Ketua DPRD Kutim Desak Pertamina Cari Solusi

Loading

Ketua DPRD Kutim mengakui bahwa pihaknya mendesak Pertamina untuk segera mencarikan solusi, agar para nelayan tidak terus menerus terbebani oleh kelangkaan solar.

Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Jimmi, menanggapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kutim yang kian menyulitkan para nelayan, khususnya di Kenyamukan, Sangatta Utara.

Demi mendapatkan pasokan solar untuk operasional perahu, para nelayan pun harus menempuh perjalanan jauh ke kota. Pasalnya, bagi nelayan solar merupakan elemen vital yang menentukan keberlangsungan usaha mereka di laut.

Jimmi menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan koordinasi dengan Pertamina agar pasokan solar di Kenyamukan agar segera diatasi. Sebenarnya, Pertamina sudah lama berdiri di Kenyamukan. Namun terkendala masalah operasional yang belum terselesaikan.

Jasa SMK3 dan ISO

Jimmi mengaku pihaknya sudah duduk bersama dengan pihak Pertamina membahas permasalahan tersebut. Bahkan Pertamina bagi siapa saja badan usaha yang ingin mengoperasikan Pertamina Kenyamukan.

“Sayangnya, sampai saat ini belum ada investor yang bersedia,” jelas Jimmi saat ditemui awak media, Selasa (5/11/2024).

Jimmi juga menjelaskan bahwa SPBU di Kenyamukan sebelumnya dimiliki oleh swasta. Namun, agar dapat beroperasi kembali di bawah naungan Pertamina, ada proses hukum yang perlu ditempuh terlebih dahulu.

“Awalnya memang ini milik swasta, dan untuk pengalihan ke Pertamina tentu perlu ada penyelesaian hukum. Ini yang masih menjadi penghambat utama,” lanjutnya.

Kendala lainnya, kata Jimmi, sudah hampir lima tahun SPBU tersebut tidak beroperasi, Sehingga kondisi fisik serta kelayakan stasiun pengisian perlu ditinjau kembali.

“Meskipun Pertamina membuka peluang, hingga kini belum ada badan usaha yang mau berinvestasi di sana (Kenyamukan, Red.),” ujarnya.

Ia juga mengakui bahwa pihaknya mendesak Pertamina untuk segera mencarikan solusi, agar para nelayan tidak terus menerus terbebani oleh kelangkaan solar ini.

Baca Juga  Alokasi 20 Persen Pendidikan dalam APBD Kutai Timur 2025

“Kami di DPRD akan terus berupaya agar persoalan ini bisa ditangani secepatnya. Ini menyangkut kesejahteraan nelayan yang penghasilannya tergantung pada ketersediaan bahan bakar,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu nelayan mengeluhkan setiap saat ingin melaut, harus terlebih dahulu ke kota untuk mencari solar yang memakan waktu cukup lama.

“Setiap kali ingin melaut, kami harus ke kota mencari solar. Perjalanan ini memakan waktu dan biaya tambahan, sementara hasil tangkapan tidak sebanding dengan pengeluaran yang semakin besar,” ujar Hasan, salah satu nelayan Kenyamukan, yang mengeluhkan situasi ini.

Para nelayan berharap, persoalan solar di daerah mereka dapat segera dituntaskan agar mereka bisa melaut tanpa harus khawatir soal pasokan bahan bakar.

“Kami ini butuh kejelasan, apakah Pertamina Kenyamukan akan beroperasi atau tidak. Kalau memang beroperasi, kami akan sangat terbantu,” pungkasnya. (adv/dprdkutim)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Fraksi Nasdem

Fraksi Nasdem Dorong Kepatuhan Hukum dan Transparansi dalam Penyusunan R-APBD 2025 Kutai Timur

Fraksi Nasdem DPRD Kutai Timur menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan dalam penyusunan R-APBD 2025. Mereka …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }