Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMPN 2 Bontang ini mengikuti prosedur yang mirip dengan pemilihan umum (pemilu). Mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga pemungutan suara.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – SMPN 2 Kota Bontang kembali menerapkan pendidikan karakter melalui pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan tema “Suara Demokrasi”.
Program ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam rangkaian implementasi kurikulum merdeka. Tidak hanya menekankan pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa, khususnya dalam hal demokrasi dan kepemimpinan.
Kepala Sekolah SMPN 2 Bontang Siti Chusuning Khayah menyampaikan, bahwa pemilihan OSIS tahun ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai prinsip-prinsip demokrasi. Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ini mengikuti prosedur yang mirip dengan pemilihan umum (pemilu). Mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga pemungutan suara.
“Tujuan kami mengajarkan siswa untuk memahami proses demokrasi, baik di sekolah maupun di masyarakat. Ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang kami terapkan,” tuturnya kepada media ini, Senin (16/9/2024).
Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan demokrasi secara nyata kepada siswa, SMPN 2 Bontang juga berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang. KPU akan memberikan fasilitas dan logistik yang dibutuhkan dalam proses pemilihan ini. Serta menyelenggarakan sosialisasi terkait pentingnya pemilu dan demokrasi kepada para siswa.
“Dengan dukungan dari KPU, kami berharap siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi,” lanjutnya.
Proses pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bagian penting dari pembentukan karakter siswa. Mereka diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, bagaimana berkampanye dengan baik, serta bagaimana bekerja dalam tim.
Dikatakannya, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, komunikasi, serta kerja sama.
Sebanyak 11 pasangan calon telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan ini. Para calon tersebut terdiri dari siswa kelas VII dan VIII yang dipilih berdasarkan kemampuan kepemimpinan, bakat, dan minat mereka. Setiap pasangan calon juga diwajibkan untuk mengikuti serangkaian tahapan, mulai dari tes wawancara, tes minat dan bakat, hingga kampanye.
Tahapan pemilihan ini dirancang menyerupai proses pemilu yang sebenarnya. Setelah proses pendaftaran dan tes, para pasangan calon akan memasuki masa kampanye. Mereka diberi kebebasan untuk membentuk tim sukses yang akan membantu mereka dalam merancang strategi kampanye dan menggalang dukungan dari para pemilih.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, mengapresiasi inisiatif SMP N 2 Bontang dalam menerapkan pendidikan karakter melalui pemilihan OSIS. Ia menilai program ini merupakan langkah tepat dalam mempersiapkan generasi muda yang lebih peka terhadap nilai-nilai demokrasi.
“Proses ini tidak hanya mengajarkan kepemimpinan, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab sebagai warga negara yang baik,” ujarnya.
Saparuddin juga berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di sekolah-sekolah lain di Bontang. Menurutnya, pendidikan demokrasi yang diajarkan sejak dini akan membantu membentuk generasi yang kritis dan berperan aktif dalam kehidupan masyarakat di masa depan. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Pewarta: Rae
Editor: Suci Surya Dewi