SDN 008 Bontang Utara bekerjasama dengan paguyuban dan komite untuk menyusun program sekolah berkolaborasi untuk penerapan pelatihan positif untuk siswa.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Bullying di lingkungan sekolah masih menjadi momok bagi dunia pendidikan, dengan berbagai laporan kasus yang terus bermunculan di sejumlah sekolah. Namun, hal ini justru menjadi cerita berbeda di SDN 008 Bontang Utara.
Sekolah tersebut berhasil menciptakan lingkungan bebas dari praktik perundungan, membuktikan bahwa pendekatan edukasi yang tepat dapat menjadi solusi.
Kepala SDN 008 Bontang Utara Masitah mengaku setiap tahunnya tidak ada terjadinya kasus bullying atau perundungan yang dilakukan oleh para siswa didiknya. Hal itu, kata dia, sejalan dengan program yang disusun sejak awal, dimana melakukan pendekatan dan memberikan pelatihan kepada siswa.
Menurutnya, pelatihan-pelatihan itu dapat meningkatkan kesadaran para siswa untuk terus melakukan hal yang positif. Ia menyampaikan bahwa pelatihan itu dengan melibatkan instansi lain, seperti Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, Puskesmas, atau bekerjasama dengan peguyuban yang ada di Bontang.
“Setiap tahunnya kalau bullying hampir tidak ada. Karena kami kerjasama dengan peguyuban, dan bersama komite dalam menyusun program sekolah yang berkolaborasi untuk penerapan pelatihan,” paparnya kepada Akurasi.id, belum lama ini.
Selain itu, ia mengungkapkan dari pelatihan kesehatan yang melibatkan dinas kesehatan atau puskesman akan memberikan edukasi terkait perilaku bullying yang menyasar siswa di bangku kelas satu. Tak hanya itu, selain edukasi yang dilakukan sekolah tentunya harus ada peran peran orang tua dalam memberikan pemahaman terkait perundungan tersebut.
“Tentunya tetap harus orang tualah yang berperan penting. Pelatihan yang kami adakan juga langsung didampingi oleh para orang tua siswa dengan biaya mandiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, terkait pelatihan itu buhan hanya menyasar para siswa kelas satu. Namun, akan terus mengadakan pelatihan dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam memberikan pelatihan yang sesuai dengan tingkatan kelas.
“Jadi mengundang yang sesuai dengan porsinya mereka yang kelas satu ya kita berikan yang sesuai, begitupun tingkatan lain. Jadi kami gilir sampai kelas enam,” imbuhnya. (adv/disdikbudbontang/dh/uci)
Penulis: Dhion
Editor: Suci Surya Dewi