
Dewan minta pemerintah tidak plin plan soal pengangkatan CPNS. Pasalnya, kebijakan ini bisa merugikan banyak orang.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Badan Kepegawaian Negeri (BKN) memberikan kabar mengejutkan bagi para pejuang abdi negara. Sebab, pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang selama ini ditunggu-tunggu, justru diundur hingga Oktober mendatang.
Padahal sudah ada beberapa CPNS yang mengundurkan diri dari pengerjaannya. Maupun telah menyewa tempat tinggal di wilayah penempatannya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Samri Shaputra pun menyayangkan hal tersebut. Ia prihatin terhadap nasib para CPNS yang telah mengundurkan diri dari pekerjaan lama, tetapi akhirnya tidak jadi bekerja sebagai CPNS.
“Pemerintah harusnya sebelum membuat peraturan harus mengkaji dulu dengan benar. Jangan plin-plan,” tuturnya saat diwawancarai oleh awak media, Rabu (12/3/2025).
Ia menilai, kebijakan pemerintah pusat yang menunda pengangkatan CPNS ini merugikan banyak orang. Lantaran banyak calon pegawai yang sudah yakin akan diterima, tetapi kemudian harus menganggur selama berbulan-bulan.
Apalagi momen tersebut bertepatan dengan lebaran. Di mana biasanya pengeluaran membengkak dua kali lipat.
Samarinda Fokus Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi PPPK
Saat disinggung mengenai dampak penundaan ini terhadap pendaftaran CPNS dan PPPK berikutnya, Samri menegaskan, bahwa setiap jalur memiliki mekanisme tersendiri.
Namun, DPRD bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan lebih dulu memfokuskan pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK. Setelah hal itu sudah dilaksanakan, maka baru akan dibuka formasi untuk CPNS bagi formasi yang masih kosong.
Setiap tahun, ada sekitar 200 hingga 500 PNS yang pensiun di Samarinda. Karena itu, pihaknya berupaya agar PPPK yang sudah direkrut sebelumnya bisa segera diangkat menjadi pegawai penuh.
“Hal ini juga telah disepakati bersama dengan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) dan instansi terkait,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari