Kadiskominfo Kaltim Muhammad Faisal menanggapi lajunya program wifi gratis Bontang. Muhammad Faisal pun memberikan sejumlah saran terkait program wifi gratis Bontang.
Akurasi.id, Bontang – Setelah sebelumnya sudah memasang 251 titik wifi gratis 2021 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang kembali menambah 200 titik wifi gratis tahun ini. Untuk membiayai tambahan itu pemerintah merogoh kocek Rp4,5 miliar.
Anggaran itu disebut bukan hanya untuk membiayai penambahan tetapi sekaligus perawatan. Sehingga total seluruh wifi gratis di Bontang menjadi 451 titik, yang tersebar di 15 Kelurahan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal, pun menanggapi lajunya rencana pemasangan wifi di Kota Taman. Dengan memberikan masukan kepada Pemkot Bontang, untuk lebih dulu mengevaluasi penggunaannya di masyarakat. Sebelum melakukan penambahan 200 titik wifi gratis.
“Jika sudah berjalan 1 tahun nanti, pemerintah harus evaluasi dulu penggunaannya tepat sasaran apa tidak, bukan hanya sekedar berapa titik atau seberapa kuat sinyal jaringan yang di pasang,” ucap Faisal saat ditemui awak media, Senin (28/3/2022).
Menurutnya, langkah Diskominfo Bontang memastikan masyarakat untuk siap dan memastikan wifi gratis ini penggunaannya bisa lebih efisien. Sehingga akan tercipta smart people.
“Tetapi sebelum ke smart people, yang terpenting smart government dulu. Ketika jaringan sudah siap, kita harus mengetahui apakah betul masyarakat memanfaatkan jaringan ini dengan maksimal,” ucapnya.
Dia menjelaskan, maksud dari pemanfaatan maksimal yakni untuk pengembangan UMKM dan meningkatkan kompetensi masyarakat. Serta menambah wawasan untuk pelajar yang merata di seluruh wilayah kabupaten ataupun kota.
“Tetapi Bontang sudah hebat, ini langkah awal yang baik. Pemerintah tinggal monitoring saja,” ungkapnya.
Diskominfo Bontang Akan Evaluasi Penggunaan Internet di Kota Taman
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara E-Government Diskominfo Bontang, Taufiqurrahman mengatakan, target pihaknya pada semester pertama ini yakni menganalisa permasalahan penempatan titik, besaran kapasitas, serta karakter masyarakat yang menggunakan fasilitas wifi gratis tersebut.
“Semisal pada kecepatan internet, kami melihat di beberapa titik 50 mbps itu terserap maksimal, tetapi tidak di titik-titik yang lain. Sehingga kami adakan pengurangan kecepatan, dan menambah titik dengan kecepatan yang sama rata,” jelasnya.
Dia berharap, dengan meratanya internet di Kota Taman, masyarakat bisa lebih memanfaatkan fasilitas internet tersebut para UMKM bisa memaksimalkan usahanya, dan bisa lebih bermanfaat untuk pelajar di Bontang.
“Kami juga sudah menutup akses negatif serta game online, itu termasuk upaya kami agar penggunaannya lebih tepat sasaran, kami akan maksimal mengevaluasi penggunaan internet di kalangan masyarakat,” pungkasnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Redaksi Akurasi.id