Melalui pelatihan Revolusi Mental, BKPSDM Bontang mengharapkan, mampu merubah cara pandang, pikir, dan kerja aparat birokrasi. Utamanya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Akurasi.id, Bontang – Membangun mentalitas aparatur sipil negera (ASN) memang penting dilakukan. Terlebih untuk membangun mentalitas kerja, bersih, melayani, dan aparat birokrasi responsif. Dengan mentalitas yang baik, maka budaya kerja akan terbangun dengan baik.
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bontang pun menyadari hal tersebut. Seperti sebelum-sebelumnya, BKPSDM Bontang kembali mengadakan Pelatihan Revolusi Mental (Revmen) bagi ASN. Kegiatan ini sifatnya bertahap dan bekelanjutan.
Kepala BKPSDM Sudi Priyanto memeparkan, kegiatan itu sebagai upaya memperkuat jajaran birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pembangunan dan pelayanan sosial kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Selain itu, pelatihan ini bertujuan merubah cara pandang, pikir, dan kerja aparat birokrasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik. Yang mana, kegiatan ini menggandeng Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN).
“Pelaksanaan pelatihan dengan metode Blended Learning (di laksanakan secara e-learning dan klasikal). Yang merupakan penyesuaian kebijakan pelatihan di masa adaptasi kebiasaan baru,” jelasnya.
Pelatihan Revolusi Mental Seleras dengan Kebijakan Presiden Jokowi
Sudi menyebutkan, kegiatan ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat. Karena menjadi program prioritas nasional di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekaligus menjadi komitmen wali kota dan wakil wali kota Bontang, sebagai rencana aksi kepala daerah dalam pengembangan SDM aparatur.
“Pelatihan Revolusi Mental, memang sejatinya adalah sebuah strategi pembangunan manusia dan kebudayaan. Yang secara terus menerus di internalisasi dalam sistem pembangunan nasional. Sehingga menjadi sistemik, serta mengalami pembudayaan dalam perilaku kita sehari-hari,” cakapnya.
Dia menambahkan, ASN Pemkot Bontang telah mulai mengikuti Pelatihan Revmen ini sejak tahun 2021 lalu hingga dengan di 2022 ini secara bertahap. Dengan rincian, 2021 sebanyak 25 orang, yang merupakan agen perubahan.
Kemudian pada 2022 ini, ada 9 orang agen perubahan (sedang berjalan). 31 orang pejabat pimpinan tinggi pratama (sedang berjalan). 31 orang pejabat administrator, pengawas dan fungsional (di jadwalkan pada semester II).
Adapun materi dalam pelatihan revmen ini di antaranya:
- Konsep, Kebijakan, Kebutuhan Revmen.
- Teknik Diagnosa Budaya Birokrasi
- Transformasi Budaya Pelayanan Publik di era Digital
- Strategi Budaya Organisasi
- Analisis Teknik Diagnosa Budaya
- Simulasi Teknik Transformasi Sikap Pikir
- Transformasi Budaya lndividu, Unit Kerja hingga lnstansi
- Scoping Immersion
- Refleksi Scooina Immersion
- Teknik Diagnosa Budaya Organisasi
- Penyusunan RTBB (Rancangan Transformasi Budaya Birokrasi) dan Pembimbinganv
“Kita semua berharap, ilmu dan semangat yang mereka di dapat seluruh peserta melalui pelatihan ini. Dapat di gelorakan dan di sebarluaskan. Sehingga mampu melahirkan resonansi dan mempengaruhi aktor-aktor lainnya. Serta memberikan manfaat dan keteladanan pada masyarakat luas,” tandasnya. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id