Sudah dua tahun para guru dan siswa yang sekolah di wilayah pesisir bontang tidak perlu memikirkan biaya transportasi untuk pulang pergi. Pasalnya Disdikbud Bontang telah menanggung biaya sewa kapal, bahan bakar, dan juga upah juru kemudi.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Sekolah-sekolah yang berada di kawasan pesisir Bontang sudah dua tahun terakhir menikmati fasilitas transportasi laut berupa kapal dan ketingting yang disewakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang.
Fasilitas ini disediakan untuk mempermudah akses baik bagi para tenaga pendidik maupun para siswa yang ingin bersekolah atau mengikuti kegiatan pendidikan di pusat kota. Kebijakan ini dianggap berhasil mengakomodir salah satu kendala utama yang selama ini dihadapi sekolah-sekolah di wilayah pesisir.
Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono menjelaskan, penyediaan transportasi laut ini merupakan salah satu prioritas pihaknya dalam dua tahun terakhir. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses belajar mengajar di wilayah pesisir berjalan lancar. Meskipun sekolah-sekolah tersebut berada di pulau-pulau yang sulit dijangkau.
“Kami memahami bahwa akses transportasi menjadi tantangan besar, sehingga kami memfasilitasi kapal dan ketinting agar para tenaga pendidik dan siswa tidak kesulitan mencapai sekolah mereka,” ujar Bambang kepada media ini, Rabu (25/9/2024).
Bambang menambahkan, kebijakan ini merupakan respons langsung terhadap berbagai keluhan yang diterima dari kepala sekolah di wilayah pesisir terkait sulitnya akses menuju sekolah.
“Mereka tidak lagi harus khawatir soal biaya sewa kapal atau ketinting, semuanya kami tanggung,” tambahnya.
Dengan fasilitas yang sudah berjalan selama dua tahun tersebut, ia berharap tidak ada lagi hambatan bagi sekolah-sekolah di wilayah pesisir untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu sekolah yang merasakan manfaat itu yakni SDN 015 Selangan. Kepala sekolahnya, Abd Kadir Zaelani, mengaku sangat terbantu dengan fasilitas kapal yang disediakan oleh Disdikbud Bontang. Menurutnya, hal ini sangat membantu sekolah dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar dengan lebih fokus.
“Sudah dua tahun kami tidak perlu memikirkan biaya transportasi. Disdikbud menanggung biaya sewa kapal, bahan bakar, dan juga upah juru kemudi,” jelas Kadir.
Selain itu, Abd Kadir juga menambahkan bahwa tidak hanya transportasi yang menjadi perhatian Disdikbud. Sekolahnya juga telah mendapat bantuan renovasi gedung, yang tentunya semakin mempermudah aktivitas belajar mengajar.
“Kami sangat berterima kasih karena Pak Kadis selalu cepat tanggap ketika ada keluhan,” ujarnya.
Kepala SDN 011 Gusung, Paujiah, juga merasakan hal yang sama. Ia mengungkapkan bahwa sejak dua tahun terakhir, sekolahnya tidak lagi harus menanggung biaya transportasi. Pun ia bilang, kapal yang disediakan sangat memadai, sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Fasilitas ini sangat membantu aktivitas sekolah, terutama dalam mengikuti berbagai kegiatan di kota,” jelas Paujiah.
Tidak hanya itu, Kepala SDN 016 Tihi-Tihi, Tri Ayu Ningsih Puji Astuti, juga menyampaikan jika sekolahnya kini bisa dengan mudah mengakses kota berkat fasilitas ketinting yang disediakan. Untuk wilayah sekolah yang berada di Bontang Selatan ini memiliki banyak titik dangkal, oleh karena itu ketinting merupakan solusi yang tepat.
“Sebelumnya, biaya sewa ketinting dibebankan kepada dana BOS, tapi sekarang sudah dua tahun ditanggung oleh Disdikbud,” terang Tri.
Fasilitas transportasi ini tidak hanya memudahkan perjalanan rutin, tetapi juga membuka kesempatan bagi siswa-siswi dari sekolah pesisir untuk berprestasi. Tri mengungkapkan, setelah katingting tersedia, siswa-siswi SDN 016 Tihi-Tihi mampu mengikuti berbagai lomba hingga tingkat provinsi.
“Siswa kami pernah meraih juara 1 di O2SN dan mewakili Bontang, bahkan ada yang bergabung di Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI),” ungkapnya dengan bangga.
Menurut Tri, kemudahan akses ini memungkinkan siswa berbakat di sekolah pesisir untuk mengikuti berbagai ajang tanpa terkendala masalah transportasi. Ia mengaku, sebelumnya siswanya sulit berpartisipasi dalam kegiatan di luar pulau.
“Tapi sekarang mereka bisa ikut berbagai lomba di kota bahkan di provinsi, dan membawa pulang prestasi,” jelasnya.
Disdikbud Bontang tidak hanya fokus pada penyediaan transportasi, tetapi juga pada peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh. Selain fasilitas kapal dan Katingting, sekolah-sekolah di pesisir juga menerima bantuan renovasi dan pembangunan infrastruktur.
Sekolah-sekolah di pesisir kini merasa lebih diperhatikan, tidak hanya dari segi transportasi, tetapi juga dari segi fasilitas penunjang pendidikan lainnya. Program ini diharapkan bisa terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di Bontang, khususnya di wilayah pesisir yang selama ini sering menghadapi tantangan akses. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Pewarta: Rae
Editor: Suci Surya Dewi