Kepala Disdikbud Bontang Bambang menyatakan komitmennya untuk memperkuat penerapan pendidikan inklusif di tingkat SMP dan MTs.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menggelar Pelatihan Penguatan Inklusi untuk tenaga pengajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-Kota Bontang.
Kepala Seksi (Kasi) Peserta Didik dan Kurikulum Pendidikan Dasar, Disdikbud Bontang, Okto Arbianta Hutahaean mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar guru dengan latar belakang pendidikan non inklusi dapat memahami dan mendampingi para siswa dalam proses pembelajarannya.
“Yang kita lakukan saat ini yaitu untuk memberikan pembekalan pada tenaga pengajar untuk dapat mengatasi perilaku anak-anak, terutama di sekolah inklusi,” jelas Okto pada media ini, Selasa (12/11/2024).
Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Okto ini, kegiatan itu juga dimaksud untuk memberikan pelayanan khusus bagi siswa penyandang disabilitas yang harus menjadi perhatian khusus bagi guru sebagai tenaga pengajar.
“Mereka harus bisa dilayani semaksimal mungkin tanpa ada pembedaan antara anak yang normal sama anak berkebutuhan khusus (ABK),” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, diketahui peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sebanyak 85 orang. Mereka merupakan tenaga pengajar dari SMP dan MTs, baik negeri ataupun swasta di seluruh Kota Bontang.
“Untuk narasumber yang kita undang ini dari PLDPI (Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi) Kota Samarinda,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono menyatakan komitmennya untuk memperkuat penerapan pendidikan inklusi di tingkat SMP dan MTs.
“Hari ini kita mengadakan persamaan persepsi tentang pendidikan inklusi satuan pendidikan tingkat SMP dan MTs,” kata Bambang Cipto.
Bambang menekankan pentingnya mencapai persamaan persepsi mengenai penerapan pendidikan inklusi di seluruh satuan pendidikan.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar seluruh pihak terkait memiliki pemahaman yang selaras dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi, guna menjamin bahwa siswa dengan kebutuhan khusus dapat belajar dalam lingkungan yang setara dan inklusif.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap satuan pendidikan di Bontang, khususnya pada level SMP dan MTs, memiliki komitmen yang sama untuk memberikan akses pendidikan yang adil dan merata bagi semua siswa. Termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” pungkasnya. (adv/disdikbudbontang/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi