35 Anggota Polri terancam gagal mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi Kalimantan Timur
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dalam beberapa waktu terakhir, berhembus kabar jika 35 Anggota Polri terancam gagal mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi Kalimantan Timur.
Menanggapi hal tersebut, Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto mengatakan, jika program beasiswa tersebut ditunda dulu untuk tahun ini.
Ia pun mengungkap alasan penundaan beasiswa tersebut. Dikarenakan saat ini petugas keamanan sedang membutuhkan banyak personel untuk kepentingan operasional pemilihan kepala daerah. Apalagi, pilkada kali ini dilakukan serentak antara pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan walikota (pilwali) atau pemilihan bupati (pilbup).
“Selain itu, saat ini di Kaltim sedang ada pembangunan IKN. Sehingga program beasiswa ini kami tunda dulu,” ungkapnya dalam pesan tertulis kepada wartawan media Akurasi.id pada Selasa (6/8/2024).
Sebenarnya, program beasiswa tersebut sudah dilakukan sejak 2014 lalu. Dalam kata lain, tahun ini merupakan tahun kesepuluh beasiswa tersebut diadakan. Program ini merupakan kerja sama antara Polda Kaltim dan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Kaltim.
Sejak tahun 2014 dan 2015 sudah ada 50 anggota polri yang selesai menempuh pendidikan melalui beasiswa tersebut. Sementara itu, hingga saat ini terdapat 14 orang yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut.
“Jika lancar, maka 14 orang itu akan selesai belajar dua tahun lagi,” tutur Kombes Pol Yulianto.
Sebelumnya diberitakan, TRC PPA mendapatkan aduan dari salah satu orang tua dari 35 anggota polri tersebut. Biro Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman, berharap agar Polda Kaltim tetap melanjutkan program beasiswa ini.
“Semoga program ini bisa tetap berjalan. Karena ini juga bisa membuat sumber daya manusia polri jadi lebih baik,” imbuh dia.
Sementara itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan surat kepada Polda Kaltim. Dengan tujuan agar program itu bisa tetap dilanjutkan.
“Karena disayangkan ini program satu-satunya yang ada di Kaltim,” tukasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id