Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyebut jika angka partisipasi politik pada Pilkada tahun ini naik jika dibandingkan pilkada sebelumnya.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut angka partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) kali ini lebih tinggi dibandingkan Pilkada 2018 sebelumnya.
Berdasarkan data terakhir yang ia ketahui, partisipasi pemilih saat ini mencapai 67,5 persen. Artinya angka ini naik 9,5 persen apabila dibandingkan dengan tahun lalu, di kisaran 58,16 persen.
“Meski begitu, angka ini masih jauh dari harapan kita yaitu sebesar 80 persen,” tuturnya saat menghadiri acara silaturahmi dengan awak media di Ruang VVIP Rumah Jabatan Gubernur, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat (29/11/2024).
Kendati demikian, angka saat ini yang dimiliki Benua Etam, nama lain Kaltim, bisa dikategorikan bagus karena lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini, kata dia, bisa menaikan indikator keberhasilan suatu daerah.
Ia menyebut, jika angka ini tidak bisa dibandingkan dengan tingkat partisipasi pemilih di wilayah lain. Menurutnya, kebanyakan orang di Kaltim merupakan seorang pebisnis lantaran geliat ekonomi di Kaltim termasuk kencang.
“Karena daerah dengan kategori wilayah tersebut cenderung lebih mengedepankan aktifitas ekonomi dibandingkan politik,” lanjut dia.
Pesta Demokrasi Kaltim Disebut Berjalan Aman dan Damai
Selain itu, ia mengatakan, jika Kaltim masih bisa mencapai indikator keberhasilan demokrasi. Pasalnya, salah satu syarat mencapai hal itu adalah pesta demokrasi tersebut terjalin aman dan damai.
Sejak kemarin, ia sudah berkoordinasi langsung dengan para penyelenggara demokrasi. Di mana sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan tentang gangguan keamaanan pada ajang kontestasi politik ini.
Lanjutnya, Mahakam Ulu (Mahulu) justru menjadi daerah dengan tingkat partisipasi politik tertinggi di Kaltim, yaitu menyentuh angka 75, 8 persen. Sementara Samarinda sebagai ibu kota provinsi, justru menduduki posisi paling bawah karena hanya mampu mencapai angka 53,7 persen.
Untuk partisipasi di wilayah lain adalah Kutai Barat (Kubar) 75 persen, Penajam Paser Utara (PPU) 71 persen, Paser 68 persen, Berau 65 persen, dan Kutai Kartanegara 67 persen.
Sementara itu, Sekertaris Kesbangpol Kaltim Ahmad Firdaus Kurniawan mengatakan, belum dapat berkomentar lebih banyak soal tingkat partisipasi pemilihan di Kaltim lantara pihaknya masih melakukan proses kompilasi data. Namun, pihaknya optimis jika angka partisipasi pemilih kali ini akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
“Saat ini belum bisa terlihat kondisi secara keseluruhan karena data yang masuk baru sekitar 50 persen,” singkatnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari