Masyarakat Melak, Kutai Barat, mengeluhkan antrean panjang di SPBU yang mengharuskan mereka membeli bensin eceran dengan harga lebih mahal. Mereka berharap ada penambahan SPBU.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual di SPBU memang terjamin keasliannya. Namun, hal ini tidak membuat sebagian masyarakat Melak, Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) bersedia membeli BBM di sana. Antrean panjang yang terjadi menjadi salah satu alasan utama keengganan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan berkendara, mereka lebih memilih membeli bensin eceran yang tersedia di pinggir jalan, meskipun harus membayar lebih mahal. Harga pertamax dan pertalite eceran di Melak mencapai Rp15 ribu per liter.
“Saya sebenarnya terpaksa beli pertalite di eceran, karena enggak mau ikut antre kelamaan,” ujar Eri, seorang warga Melak, saat diwawancarai pada Kamis (23/1/2025).
Menurut pengalamannya, antrean di SPBU bisa mencapai panjang hingga lima rumah. Bahkan, antrean tersebut sering kali membentuk dua baris memanjang, memakan waktu sekitar 15-30 menit.
Eri juga menduga bahwa sebagian pembeli bensin adalah pengetap. Ia mengetahui hal ini dari jenis motor yang digunakan, biasanya motor Suzuki Thunder yang telah dimodifikasi tangkinya. Ciri-ciri lain adalah mereka sering bolak-balik mengantre.
Saat ini, hanya ada satu SPBU yang melayani masyarakat Melak, yaitu depot SPBU milik PT. Harkat Bersama yang terletak di Jalan Sendawar Raya, Dusun Royoq, Kampung Sekolaq Oday. Oleh karena itu, Eri berharap agar jumlah SPBU di daerah tersebut ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Melak.
“Harusnya ada tambahan dua SPBU khusus untuk wilayah Melak. Soalnya di sini cuma ada satu, sedangkan di Sekolaq Darat ada dua, di Barong Tongkok ada tiga, dan di Bigung ada satu,” harap Eri.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Asri. Ia berharap adanya SPBU di daerah kelahirannya itu, karena hal ini akan memangkas waktu mereka untuk melakukan pekerjaan lainnya.
“Mau enggak mau saya tetap antre karena lebih murah. Walau harus antre pagi-pagi bersama pengetap. Enggak papalah,” katanya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id