Awang Faroek Ishak pernah menjadi bagian penting dari Universitas Mulawarman sebelum terjun ke dunia politik. Simak perjalanan kariernya dan warisan yang ditinggalkannya untuk Unmul dan Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak, memiliki perjalanan karier yang berkesan di Universitas Mulawarman (Unmul), salah satu perguruan tinggi tertua di Kaltim. Sebelum meniti karier di dunia politik, Awang Faroek sempat menjadi bagian penting dalam pengembangan Unmul.
Awang Faroek bergabung dengan Unmul pada 1976 sebagai dosen di Fakultas Ekonomi. Penugasan ini sejalan dengan latar belakang pendidikannya di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIP), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang, Jawa Timur. Sebelumnya, ia juga sempat bertugas sebagai staf di Biro Pembangunan, Kantor Gubernur Kaltim.
Melihat potensi besar Faroek, Gubernur Abdul Wahab Sjahranie kala itu memintanya untuk turut mengembangkan Universitas Mulawarman. Kepercayaan besar diberikan kepadanya hingga pada usia 31 tahun, Awang Faroek dipercaya menjabat sebagai Pembantu Rektor III.
Kepergian mantan Gubernur Kaltim periode 2008-2018 ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kaltim, termasuk keluarga besar Universitas Mulawarman.
Rektor Unmul, Abdunnur, mengenang Awang Faroek sebagai sosok pemimpin yang bijaksana, visioner, dan penuh semangat dalam membangun pendidikan di Kaltim.
“Kami, seluruh civitas akademika Unmul, merasa sangat kehilangan. Beliau adalah sosok yang ramah, bijak, dan selalu mendukung pembangunan serta kemajuan Unmul, baik saat menjabat di universitas maupun ketika memimpin Kaltim,” ungkap Abdunnur kepada Akurasi.id di Samarinda, Senin (23/12/2024).
Ia juga mengenang dukungan Faroek yang pernah meyakinkannya untuk maju sebagai Rektor Unmul menggantikan Masjaya. Bagi Abdunnur, kontribusi Faroek di dunia pendidikan dan pembangunan daerah sangat besar dan patut dijadikan teladan.
“Segala kebaikan dan jasa-jasa beliau, khususnya bagi Unmul dan masyarakat Kaltim, harus menjadi contoh untuk para pemimpin masa depan. Kita semua harus tetap bersinergi membangun Kaltim yang lebih maju dan hebat,” tutup Abdunnur. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id