Sabtu , Januari 18 2025
Awang Faroek Ishak
Foto: Mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak. (Ist)

Awang Faroek Ishak Tutup Usia, Ini Jejak Warisan Infrastruktur dan Dedikasinya untuk Kaltim

Loading

Mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, meninggal dunia di usia 76 tahun. Simak perjalanan hidup, dedikasi, dan warisan infrastruktur yang ditinggalkannya untuk Kalimantan Timur.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kabar duka menyelimuti masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satu tokoh besar dan pemimpin daerah ini, mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dikabarkan meninggal dunia pada usia 76 tahun.

Pria yang akrab disapa AFI ini lahir di Tenggarong pada 13 Juli 1948. Ia merupakan anak ke-11 dari 13 bersaudara, buah cinta pasangan Awang Ishak dan Hj. Dayang Djohariah. Sejak kecil, Awang Faroek telah menunjukkan minat yang besar dalam dunia pendidikan.

Riwayat Pendidikan

Awang Faroek memulai pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SR) Negeri, Tarakan, pada 1961. Kemudian, ia melanjutkan ke SMP Negeri Tenggarong pada 1964 dan SMA Negeri Tenggarong pada 1967. Semangatnya dalam dunia pendidikan membawanya ke Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIP), Jurusan Ekonomi, di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang, Jawa Timur, pada 1973.

Jasa SMK3 dan ISO

Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) di dua program sekaligus pada tahun 1997: Magister Manajemen dan Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional di Universitas Indonesia (UI). Kemudian, ia menuntaskan pendidikan doktoralnya (S3) di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga pada 2008.

Karier Awang Faroek Ishak

Karier Awang Faroek dimulai sejak menyelesaikan pendidikan sarjananya pada 1973, dengan menjadi Staf Kantor Gubernur Kaltim. Kemudian, ia berkecimpung di dunia pendidikan sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman, dan akhirnya dipercaya menjadi Dekan FKIP Universitas Mulawarman.

Selain itu, ia juga pernah mengemban berbagai jabatan strategis, antara lain:

  • Anggota DPR RI selama dua periode (1987–1992 dan 1992–1997), sebagai Wakil Ketua Komisi II dan Anggota Komisi X.
  • Staf Ahli Gubernur Kaltim sekaligus Ketua Bapedalda Kaltim.
  • Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Kutai Timur (1999–2000) dan Bupati Kutai Timur (2000–2003 serta 2006–2008).
  • Gubernur Kalimantan Timur dua periode (2008–2018)

Baca Juga  Susi Air Berhenti Terbang di Samarinda, Masyarakat Kecewa Gagal Liburan ke Pulau Maratua

Pada Pemilu Legislatif 2019, ia kembali maju sebagai calon anggota DPR RI asal daerah pemilihan Kaltim dan terpilih. Namun, dalam kontestasi berikutnya, ia tidak lagi terpilih sebagai anggota dewan.

Warisan untuk Kaltim

Sebagai Gubernur Kaltim dua periode, Awang Faroek meninggalkan banyak warisan yang masih dirasakan manfaatnya hingga kini.

Di bidang pelayanan publik, ia menerapkan sistem berbasis teknologi informasi (e-governance) dan meluncurkan program “One Data One Map”. Program ini menjadi terobosan nasional dan berhasil meraih penghargaan nasional selama tiga tahun berturut-turut sejak 2014.

Di bidang infrastruktur, beberapa warisan besar yang ia tinggalkan antara lain:

  • Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, sebagai tol pertama di Pulau Kalimantan.
  • Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda.
  • Perpanjangan landasan pacu tiga bandara perintis di perbatasan Kaltim dan Kaltara.

Hingga akhir hayatnya, Awang Faroek tetap dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam membangun Kaltim, baik melalui dunia pendidikan, politik, maupun infrastruktur. Semangat dan karya-karyanya akan selalu dikenang masyarakat Kalimantan Timur. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Nelayan di Bontang Kuala

Niat Tangkap Ikan, Nelayan di Bontang Kuala Malah Ketangkap Polisi

Polisi berhasil menangkap nelayan di Bontang Kuala yang kedapatan membawa perlengkapan bom ikan. Selain 7 …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }