Beasiswa gratispol bakal prioritaskan prodi dengan akreditasi tinggi, dengan nilai anggaran mencapai Rp778,9 miliar.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemprov Kaltim bakal membuka beasiswa gratispol tahun ini. Namun, dalam tahap pertama penyalurannya, program ini tidak diperuntukkan bagi semua program studi (prodi) di perguruan tinggi.
Anggota Tim Transisi, Buhari Yusuf mengungkapkan, program ini akan diprioritaskan bagi prodi yang memiliki akreditasi unggul atau A. Kemudian, prodi dengan akreditasi B.
Bagi prodi akreditasi A, maka biaya pendidikan diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan diploma, sarjana (S1), profesi dan magister (S2). Sementara bagi mahasiswa prodi akreditasi B juga sama, hanya saja kuota sebanyak 10 sampai 20 persen.
Berkenaan dengan itu, ia mengaku, kalau pihaknya sudah meyosialisasikan program ini kepada sejumlah program studi (prodi) dengan akreditasi tinggi.
“Untuk sekarang, pendataan difokuskan ke yang sudah unggul terlebih dahulu agar ada skala prioritas,” ungkapnya, Senin (24/2/2025).
Setelah itu, program ini diprioritaskan bagi mahasiswa tidak mampu yang memiliki surat keterangan tidak mampu (SKTM). Tanpa melihat akreditasi prodi yang dipilih.
“Mereka di kategori ini akan mendapatkan program pendidikan GratisPol untuk semua prodi. Baik diploma, S1 dan profesi tanpa mempertimbangkan akreditasi prodinya,” terangnya.
Buhari menekankan, pendataan harus dilakukan dengan cermat guna memastikan besaran dana yang dibutuhkan. Pemprov Kaltim menargetkan dalam 100 hari pertama, program ini sudah dapat diumumkan penerimanya.
“Kita data pelan-pelan, mahasiswanya berapa, UKT nya berapa. Untuk target pendataannya, secepatnya, bahkan besok juga sudah harus masuk datanya,” ujarnya.
Tahun Depan, Syarat Beasiswa Gratispol Akan Lebih Ketat
Setelah proses pendataan rampung, barulah dapat dipastikan total anggaran yang dibutuhkan. Meskipun pada tahap awal Pemprov Kaltim mengalokasikan Rp778,9 miliar, idealnya program ini memerlukan sekitar Rp2,1 triliun. Mencakup seluruh mahasiswa yang berhak menerima bantuan.
“Secara program, anggaran totalnya besar, tetapi untuk tahap pertama ini diharapkan sekitar Rp778,9 miliar. Jika ingin mencakup semuanya, idealnya Rp2,1 triliun. Namun, kondisi anggaran saat ini masih terbatas,” bebernya.
Sementara untuk 2026, Pemprov Kaltim berupaya meningkatkan anggaran hingga Rp2,1 triliun agar semua mahasiswa yang memenuhi syarat dapat memperoleh manfaat. Selain itu, pada 2026 akan diterapkan seleksi yang lebih terperinci, termasuk mempertimbangkan semester dan usia mahasiswa.
“Nanti akan ada peningkatan anggaran karena saat ini belum bisa mengakomodasi semua penerima. Tahun 2026, seleksi akan lebih jelas, termasuk berdasarkan semester dan usia mahasiswa,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari