Kaltim Akurasi Info Berita Kaltim Terkini Hari Ini
Gubernur Kaltim Isran Noor resmikan RSUD Aji Muhammad Salehuddin II hari ini. Berdasar perencanaan, RSUD tersebut siap beroperasi tahun 2024.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Hari ini Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor meresmikan Rumah Sakit Korpri yang kini berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Salehuddin II.
Peresmian RSUD tersebut dilakukan bersama Wagub Kaltim Hadi Mulyadi, Walik Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin.
Orang nomor satu di Kaltim ini mengatakan, pembangunan rumah sakit tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik di bidang kesehatan.
“Semoga berguna untuk kepentingan masyarakat dan memberikan pelayanan yang lebih bagus. Rumah sakit ini semoga bermanfaat, termasuk gedung-gedung lain yang diresmikan hari ini,” tuturnya ketika diwawancarai di Gedung RSUD AM Salehuddin II, Jalan Wahid Hasyim I, Samarinda, Selasa (26/9/2023).
Pembangunan Aji Muhammad Salehuddin II Habiskan Duit Rp66 Miliar
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan, untuk membangun rumah sakit tersebut pemprov telah menggelontorkan dana sebesar Rp66 miliar.
“RS ini dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama di tahun 2021 dengan kontrak Rp30.629.052.220 dengan pelaksana PT Telaga pasir Kuta,” terangnya saat memberi sambutan.
Selanjutnya, pembangunan tersebut dibangun pada tahap kedua pada 2023 yang dikerjakan oleh PT Pri Yaka Karya dengan nilai kontak Rp35.473.242.228.
Gedung tersebut berdiri di atas lahan 3.600 meter persegi dan luas bangunan 5.178 meter persegi. Serta, memiliki fasilitas ruang rawat inap, ruang operasi, ruang ICU, ruang UGD, laboratorium, radiologi, dan farmasi.
Sementara itu, Direktur RSUD Korpri Provinsi Kaltim E Harleni Aroma menyebut, rumah sakit tersebut siap dioperasikan pada 2024. Saat ini pihaknya masih melakukan persiapan terkait dengan prasarana dan administrasi rumah sakit.
“Jadi kan kita ini bertahap untuk setiap kegiatan rumah sakit termasuk akreditasi nya,” tutur wanita yang mengenakan kerudung merah muda tersebut.
Apalagi, saat ini rumah sakit tersebut sedang melakukan proses perubahan kelas dan nama. Ia pun berharap rumah sakit yang ia bawahi itu bisa menjadi rujukan nasional. Bahkan, berkembang menjadi rumah sakit rujukan internasional. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari
