Sabtu , Januari 18 2025
Cegah Politik Uang Melalui Pendekatan Kepada Pemilih Pemula
Ketua Kesbangpol Samarinda, Sucipto Wasis. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Cegah Politik Uang Melalui Pendekatan Kepada Pemilih Pemula

Loading

Kesbangpol Samarinda Memberikan Pendidikan Politik untuk Pemilih Pemula agar Terhindar Dari Politik Uang

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sebagian besar pemilih pemula tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang informasi politik, termasuk kandidat, partai politik, dan teknis penyelenggaraan pemilu, sehingga mereka rentan terhadap terpaan informasi politik berlimpah dari berbagai sumber.

Untuk itu, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Samarinda memberikan pemahaman pada pemilih pemula.

Diketahui, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih pemula di Samarinda mencapai 183.073 orang, atau sekitar 30 persen dari total pemilih sebanyak 604.420 orang.

Jasa SMK3 dan ISO

Ketua Kesbangpol Samarinda, Sucipto Wasis menyatakan, pentingnya memberikan pemahaman yang benar mengenai politik kepada generasi muda, terutama siswa SMA dan SMK yang sebentar lagi akan berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu).

“Kami berkeliling ke semua sekolah jenjang SLTA di Kota Samarinda. Keseluruhan kami usahakan seluruh SLTA, baik itu SMK maupun SMA,” kata Sucipto Wasis.

Hal ini bertujuan untuk menghidari terjadinya politik uang di kalangan muda yang baru saja mendapatkan hak pilih mereka. Selain itu, agar mereka tidak mudah terdokrin oleh suatu kelompok tertentu.

“Kami memberikan wawasan tentang politik yang baik dan benar, ya menghindari politik uang tentunya,” ujarnya.

Menurutnya, pendidikan politik yang diberikan tidak hanya berfokus pada pengenalan mekanisme pemilu, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai integritas dan etika dalam politik.

“Biasanya kami melaksanakannya pada saat upacara bendera hari Senin di sekolah-sekolah yang kami tuju,” terangnya.

Ia menjelaskan pendidikan politik ini ditargetkan terutama untuk siswa kelas 3 yang sudah mulai menginjak usia 17 tahun dan memiliki KTP. Menurutnya, pada usia tersebut, para siswa sudah layak untuk memberikan hak pilih mereka dalam pemilu.

Baca Juga  Tongkat Komando Berganti, Kapolda Kaltim Beri Tantangan Baru Kapolresta Samarinda

“Disitulah kita berikan pendidikan politik supaya dia mau ikut memberikan hak pilihnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Dugaan Politik Uang

Tim Isran-Hadi Laporkan Dugaan Politik Uang Paslon 02 ke Bawaslu Kaltim, Hadi Mulyadi: Tidak Ada Toleransi!

Hadi Mulyadi tegaskan tak toleransi politik uang di Pilgub Kaltim. Dugaan serangan fajar Paslon 02 …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }