Dalam debat perdana calon wali kota dan wakil wali kota bontang 2024, pasangan nomor urut 02 Sutomo Jabir – Nasrullah menyoroti rendahnya pengentasan kemiskinan dalam 10 tahun terakhir
Kaltim.akurasi.id, Bontang– Debat publik calon Walikota dan Wakil Walikota Bontang 2024 berlangsung hari ini di Hotel Grand Mutiara dengan tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif dalam Mewujudkan Bontang Sentosa 2045.” Pada acara tersebut, pasangan calon nomor urut 02, Sutomo Jabir – Nasrullah, menyoroti isu kemiskinan yang dianggap sebagai permasalahan mendasar di kota Bontang.
Dalam penyampaian visi dan misinya, pasangan Sutomo Jabir – Nasrullah mengungkapkan keprihatinan terhadap tingginya angka kemiskinan di kota ini, yang belum menunjukkan penurunan signifikan meskipun alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang mencapai angka Rp 3,3 triliun. Menurut Sutomo Jabir, alokasi APBD yang besar ini seharusnya dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, namun kenyataannya angka kemiskinan hanya mengalami penurunan tidak sampai 1 persen dalam satu dekade terakhir.
Kata Sutomo, data menunjukkan bahwa pada tahun 2014, angka kemiskinan di Bontang berada di 5,10 persen. Sementara itu, di tahun 2023, angka tersebut hanya turun menjadi 4,11 persen, atau hanya berkurang 0,99 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun.
“Jika pola ini terus dipertahankan, masyarakat Bontang akan semakin jauh dari kesejahteraan,” ungkap Sutomo Jabir dengan tegas.
“Ini masalah substansi yang dihadapi masyarakat. Seharusnya ada solusi yang diberikan pemerintah,” sambungnya. (*)
Penulis/Editor: Redaksi Akurasi.id