Jumat , April 25 2025
Diberi Hadiah Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Warga Malah Takut
Simulasi PKG di Puskesmas Air Putih pada Selasa (4/2/2025) lalu. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Diberi Hadiah Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Warga Malah Takut

Loading

Sejumlah warga merasa takut saat menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan gratis. Hal ini lantaran ada kekhawatiran jika hasil PKG menunjukkan masalah, masyarakat malah tidak bisa beraktivitas.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah memberikan hadiah ulang tahun bagi masyarakatnya berupa pemeriksaan kesehatan gratis (PKG). Sayangnya sejumlah warga ternyata masih takut untuk memeriksakan diri mereka.

Padahal harga pemeriksaan tersebut menelan angka senilai Rp1,5 juta. Pengecekan kesehatan pun beragam mulai dari tekanan darah, gula darah, fungsi ginjal, gigi, jiwa, pengukuran pertumbuhan, dan lain-lain.

Salah satunya diakui oleh peserta simulasi PKG di Puskesmas Air Putih, Eko (61). Pada simulasi tersebut, ia sudah menjalani pemeriksaan diri sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Mulai dari pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, lalu ke laboratorium, pemeriksaan gigi, hingga konsultasi dengan dokter.

“Saya tadi tidak mau periksa EKG karena merasa belum membutuhkannya. Saya takut jika hasilnya menunjukkan masalah, saya malah tidak bisa beraktivitas,” tuturnya saat memberikan testimoni simulasi PKG di Puskesmas Air Putih, Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda, Selasa (4/2/2025) lalu.

Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) adalah tes untuk merekam aktivitas listrik jantung guna mendeteksi masalah seperti aritmia, penyakit jantung koroner, atau gangguan irama jantung. Prosesnya cepat, tidak menyakitkan, dan biasanya dilakukan dengan menempelkan elektroda di dada, lengan, dan kaki.

Kendati demikian, ia mengaku jika memiliki keluhan, maka akan langsung memeriksakan diri. “Tadi saya bertemu dokter di laboratorium, hasil pemeriksaan saya masih bagus,” tambahnya.

PKG Upaya Deteksi Dini Penyakit

Perasaan serupa dialami Elsa (22). Pada simulasi tersebut ia melakukan pemeriksaan darah. Ia enggan apabila diminta pemeriksaan EKG, lantaran khawatir jika terjadi masalah pada hasil tesnya justru akan menjadi beban fikiran.

Baca Juga  Hutan Riset Dijarah Tambang, Penegakan Hukum Dipertanyakan

“Saya sempat diambil darahnya, tapi belum dapat hasilnya. Jadi say kurang puas,” tutur Frida.

Di lain sisi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin menjelaskan, jika PKG merupakan salah satu upaya untuk deteksi dini. Pasalnya, saat ini masih banyak masyarakat yang baru memeriksakan diri setelah merasakan sakit.

“Program ini bertujuan untuk menskrining risiko penyakit pada masyarakat. Ini program pertama Kemenkes yang menyasar lebih dari 250 juta orang,” tutupnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari

cek juga!

Cegah PMK

Cegah PMK Jelang Iduladha, 3.500 Dosis Vaksin Disiapkan di Kaltim

Menjelang Iduladha, Pemprov Kaltim siapkan 3.500 dosis vaksin untuk mencegah penyebaran PMK pada hewan kurban. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }