Disdikbud Samarinda Minta Sekolah Tidak Wajibkan Orang Tua Beli Buku Paket. Kemudian Menyerahkan Hal Tersebut Sesuai Kebutuhan Orang Tua.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Polemik pembelian buku di sekolah kembali mencuat di Samarinda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda kembali mengingatkan sekolah-sekolah agar tidak memaksakan pembelian buku wajib kepada orang tua murid.
“Kita sudah ada edaran dan sudah kita sosialisasi ke sekolah-sekolah. Bahwa buku itu tidak wajib dibeli orang tua siswa,” tegas Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, saat dikonfirmasi melalui seluler, Senin (15/7/2024).
Asli menjelaskan, buku wajib telah disediakan oleh pemerintah melalui dana BOSNAS (bantuan operasional sekolah nasional). Sekolah tidak boleh mewajibkan orang tua untuk memperjualbelikan buku.
Namun, Asli mengakui, tidak sedikit orang tua yang menginginkan buku penunjang atau buku tambahan untuk anak-anak mereka.
“Kalau itu keinginan orang tua, terserah keinginan orang tua mau dia beli. Kalau enggak ya enggak. Jadi itu tidak dipaksakan,” jelasnya.
Asli menambahkan, banyak orang tua yang kaget mengetahui adanya penekanan literasi di sekolah, yang berarti membutuhkan buku-buku tambahan.
“Buku-buku supporting (pendukung) itu sebenarnya perlu juga. Tapi itu tidak boleh dipaksa. Kalau orang tua mau beli, ya beli. Kalau enggak, ya enggak,” imbuhnya.
Menurutnya, setiap orang mempunyai kebutuhan tersendiri. Ada orang tua yang memang mampu membelikan anaknya namun ada pula yang tidak. Pada prinsipnya, hal ini tidak bisa dipaksakan. Apalagi bagi anak-anak yang tidak mampu.
Asli pun meminta orang tua yang merasa dipaksa membeli buku di sekolah untuk melapor kepada pihaknya. “Kalau ada begitu di WA (whatshap, red) saja ke saya. Nanti kita akan panggil dan klarifikasi. Gak boleh seperti itu,” tutupnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari