FISIP-UNMUL menjalin kerja sama dengan Kesultanan dan masyarakat adat Paser untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar IKN. Sinergi ini mencakup penelitian, pendampingan sosial, serta pelestarian budaya lokal agar tetap eksis di tengah pembangunan ibu kota baru.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Program Studi Pembangunan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman (FISIP-UNMUL) menjalin kerja sama dengan Kesultanan dan masyarakat adat Paser dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Komitmen ini diperkuat melalui pertemuan antara rombongan Kesultanan dan adat Paser dengan jajaran FISIP-UNMUL pada Senin (3/3/2025), bertepatan dengan 3 Ramadan 1446 H.
Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Dekan FISIP-UNMUL, Dr. Finnah Furqoniah, M.Si, dan Ketua Program Studi Pembangunan Sosial, A. Ismail Lukman, M.A, di ruang rapat Dekanat, lantai 2 FISIP-UNMUL. Dalam sambutannya, Dr. Finnah menyampaikan apresiasinya atas kesediaan Kesultanan dan masyarakat adat Paser untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi.
Dr. Finnah menegaskan bahwa Universitas Mulawarman memiliki tiga pilar utama dalam Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui dua pilar terakhir, FISIP-UNMUL ingin berkontribusi dalam pembangunan masyarakat adat di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
“Kami mengapresiasi Kesultanan, adat, dan masyarakat adat Paser yang terbuka untuk bekerja sama dengan FISIP-UNMUL. Insya Allah, melalui Program Studi Pembangunan Sosial, kami akan melakukan pengabdian di wilayah adat Paser,” ujar Dr. Finnah.
Ketua Program Studi Pembangunan Sosial, A. Ismail Lukman, juga menegaskan bahwa prodi yang dipimpinnya memiliki tiga visi keilmuan, yakni pemberdayaan masyarakat, kebijakan sosial, dan tata kelola CSR. Menurutnya, kerja sama ini sejalan dengan visi tersebut.
“Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kami siap melakukan pendampingan bagi masyarakat adat Paser di sekitar IKN,” tambahnya.
Sultan Paser, Yang Mulia Aji Muhammad Jarnawi (Sultan Muhammad Ibrahim Alamsyah III), menyambut baik kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa Kesultanan Paser terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka menjaga eksistensi adat di sekitar IKN.
“Kami yang tergabung dalam Kesultanan Paser sangat membutuhkan dukungan dari perguruan tinggi untuk bersama-sama membangun dan melestarikan budaya masyarakat adat Paser,” ungkap Sultan.
Sultan Paser juga menyoroti pentingnya pengakuan resmi terhadap warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat Paser. Ia mengusulkan agar ciri khas budaya Paser bisa diwujudkan dalam berbagai aspek pembangunan IKN, seperti penamaan jalan, pelabuhan, dan gedung yang memadukan bahasa Paser dengan bahasa Nusantara.
Selain kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat, Kesultanan Paser juga berharap agar FISIP-UNMUL dapat membantu melakukan penelitian mengenai sejarah dan asal-usul Kesultanan Paser. Kerabat Kesultanan Paser, Supian Nur, mengusulkan agar hasil penelitian ini nantinya diterbitkan dalam bentuk buku sebagai referensi bagi generasi mendatang.
“Kami membutuhkan bantuan dari dosen-dosen Program Studi Pembangunan Sosial FISIP-UNMUL untuk meneliti sejarah, budaya, dan asal-usul Kesultanan Paser. Buku ini nantinya bisa menjadi warisan pengetahuan bagi masyarakat Nusantara,” ujarnya.
Dosen Pembangunan Sosial FISIP-UNMUL, Anif Muchlasin, menyoroti strategi pembangunan berbasis kolaborasi yang diterapkan Kesultanan Yogyakarta. Ia menyebut konsep “5 K” sebagai referensi, yakni Kraton, Kantor, Kampung, Kampus, dan Korporasi. Menurutnya, strategi serupa dapat diterapkan dalam pembangunan masyarakat adat Paser.
“Kampus memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia di masyarakat. Kami dari Pembangunan Sosial FISIP-UNMUL akan melakukan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas SDM masyarakat adat Paser,” ujarnya.
Dosen lainnya, Zulkifli Abdullah, juga menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Program Studi Pembangunan Sosial dalam mengimplementasikan visi keilmuan, khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan kebijakan sosial.
“Melalui kerja sama ini, kami akan melakukan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan kapasitas manusia. Hasilnya bisa menjadi rekomendasi kebijakan untuk pembangunan masyarakat adat di sekitar IKN,” tuturnya.
FISIP-UNMUL menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur, khususnya di sekitar IKN. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id