Pasar Wisata Ramadan Samarinda bisa menjadi solusi untuk menekan inflasi selama bulan puasa. Apalagi di Pasar Wisata Ramadan Samarinda, melibatkan ratusan tenant yang menjual berbagai variasi barang.
Kaltim.akurasi.id Samarinda – Pasar wisata Ramadan menjadi cara jitu untuk menangkal adanya laju inflasi. Serta menjaga pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ketahanan pangan selama bulan Suci Ramadan.
Mengingat, laju harga barang-barang pokok selama bulan puasa biasanya selalu melonjak naik. Bahkan tak jarang meroket tajam hingga mencekik sebagian masyarakat, lebih-lebih masyarakat menengah kebawah.
Program ini salah satunya datang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Program ini sebagai bentuk usaha untuk mengurai dan menangkal adanya laju inflasi selama Ramadan. Serta untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan.
“Jadi Pasar Ramadan tahun ini, di satu sisi mengendalikan inflasi. Tapi di sisi lain juga harus menjaga pertumbuhan ekonomi,” ucap Andi Harun saat diwawancarai di GOR Segiri, Jumat (24/3/2023).
Pria yang sebelumnya duduk sebagai Anggota DPRD Kaltim ini menuturkan, bahwa Pasar Ramadan selalu menjadi penggerak ekonomi. Hal itu dapat terlihat dari jumlah dan jenis transaksi yang bervariasi dalam kegiatan itu.
Pasar Wisata Ramadan Samarinda Bidik Putaran Uang Minimal Rp5 Miliar
Saat disinggung terkait target pemasukan dari Pasar Ramadan tersebut, Andi Harun berharap, berdasarkan perhitungannya bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Setidaknya diharapkan akan ada perputaran uang sebesar Rp5 miliar.
Menilik data Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, pada Pasar Ramadan kali ini terdapat 130 tenant. Yang melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjual produk berbagai bervariasi. Mulai dari jajanan kuliner, takjil, produk fashion, kendaraan roda dua hingga kendaraan roda empat.
Melihat data Pasar Ramadan di tahun 2022 lalu, setidaknya terdapat sebanyak 167 tenant yang terlibat. Dengan perputaran uang yang mencapai hingga Rp10 miliar.
Andi Harun menyampaikan bahwa Wisata Belanja Ramadan 2023 akan memaksimalkan penggunaan transaksi berbasis elektronik, dalam hal ini aplikasi Qris. Baik untuk kegiatan berbelanja maupun dalam membayar parkir.
“Berat memang kalau 100 persen (mau semuanya menggunakan Qris). Ya, tapi tidak minimal 90 persen sudah bisa diterapkan (selama Pasar Ramadan ini),” ujarnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id