Dorong peningkatan kredit UMKM, OJK berkomitmen meningkatkan dukungan. Demi mendorong kebijakan itu telah dibuat program digital kredit UMKM (DigiKU) yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Akurasi.id, Samarinda – OJK terus berkomitmen meningkatkan dukungan dalam membangun perkembangan UMKM di tanah air. Salah satunya dengan dorong peningkatan kredit UMKM atau usaha mikro kecil menengah.
Perihal ini dilakukan guna mendorong target pemerintah dalam peningkatan rasio kredit UMKM pada 2024 mendatang yaitu > 30 persen. Dengan mempermudah perolehan kredit dan menawarkan suku bunga yang lebih rendah.
Adapun arahan kebijakan tersebut yaitu meningkatkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) tanpa agunan (super mikro dan mikro) dari Rp50 juta menjadi Rp 100 juta dengan suku bunga sebesar 3 persen. Kemudian, peningkatan besaran kredit UMKM Non KUR menjadi Rp20 miliar dan melanjutkan suku bungan KUR bersaing di kisaran angka 6 persen. Sehingga diperlukan program jaminan atau subsidi bungan di luar PEN dengan perkiraan anggaran sebesar Rp10 triliun.
Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM Ahmad Buchori menyampaikan demi mendorong kebijakan itu telah dibuat program digital kredit UMKM (DigiKU) yang merupakan gerakan bersama antara pemerintah, himbara, dan pelaku ekosistem digital sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Untuk menyediakan alternatif pembiayaan digital bagi UMKM.
“Melalui produk ini, pelaku UMKM memiliki peluang untuk mendapatkan pinjaman modal dengan proses yang cepat, bunga transparan dan fully digital sampai dengan Rp20 juta. Dengan tenor atau jangka waktu pinjaman mulai dari 1 hingga 12 bulan,” terangnya.
Dukungan OJK terhadap implementasi program DigiKU dilakukan melalui pemberian persetujuan dalam rangka pemanfaatan teknologi open API untuk mempermudah integrasi DigiKU dengan beberapa penyedia e-commerse. Selain itu, OJK juga memberikan akses penuh 24/7 terhadap sistem layanan informasi keuangan (SLIK) bagi himbara untuk memfasilitasi penilaian risk rating bagi calon nasabah DigiKU.
Dari program ini, perkembangan P2P lending per Desember 2021 mencapai Rp13,609,36 miliar. Program securities crowdfunding per Desember 2021 mencapai Rp412 miliar, dengan 7 penyelenggara dan 193 penerbit.
Kemudian, BWM digital per Desember 2021 mencapai RP78,2 miliar. Dengan nilai kontribusi terhadap ekonomi mencapai Rp9,87 triliun dan 83 inovasi keuangan digital semenjak 2018.
Sementara penyaluran KUR per Desember 2021 mencapai Rp281 ,86 triliun atau sebesar 98,9 persen dari target sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,42 debitur. “Pendampingan oleh industri jasa keuangan juga dilakukan melalui beberapa program seperti program kampus UMKM bersama atau peningkatan literasi digital dan on boarding UMKM,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id